Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/02/2014, 08:46 WIB
Kontributor Bireuen, Desi Safnita Saifan

Penulis


BIREUEN.KOMPAS.com—
Jika anda dalam perjalanan darat menuju Banda Aceh dari lintasan pesisir utara, tepatnya Jalan Medan-Banda Aceh, jangan lupa menyempatkan diri singgah di kawasan Simpang Beutong, Kabupaten Sigli untuk memborong aneka buah seperti timun Aceh, pisang, sirsak plus madu hutan asli.

Persis di pinggir jalan negara, sederetan gubuk kecil tampak rapi disesaki aneka jenis pisang bergantungan. Dilengkapi meja, jejeran timun Aceh—berukuran kecil kurang dari panjang telapak jari—ditumpuk-tumpuk yang dilepas pedagang Rp 3.000 per tumpuk.

Tapi, jangan lupa menawar. Karena untuk empat tumpuk sekaligus, pedagang di sana tak sungkan melepas hanya Rp10 ribu saja. Begitu halnya sirsak yang bisa lebih murah jika diambil per tiga buah bahkan lebih. Untuk madu, per botol dihargai Rp15 ribu, lagi-lagi silahkan menawar jika serius membelinya

Menurut penuturan pedagang bernama Maimunah, mayoritas pembeli memburu timun Aceh yang merupakan khas dagangan di Simpang Beutong. Selain enak dinikmati mentah hanya dengan dicuci, timun khas ini dipercaya menurunkan tekanan darah tinggi bagi penderita hipertensi.

“Biasanya pembeli mencari buah timun ini untuk obat, katanya lebih cepat dibanding timun biasa yang berukuran besar,” sebut Maimunah.

Ia pun berpesan, bagi yang tekanan darahnya kurang, tidak disarankan mengkonsumsi banyak timun tersebut karena dikhawatirkan akan lemah.

Selain timun, buah pisang dan sirsak juga diminati pembeli. Selain segar, pisang yang banyak ditanami masyarakat setempat itu memiliki banyak jenis yang ditawarkan. Ada pisang ayam, wak, kepok, klat barang dan lain sebagainya.

“Untuk pisang wak terbilang laris, selain murah, pembeli khusus membeli ini untuk dibagi-bagikan ke monyet-monyet yang berkeliaran bebas di Seulawah,” terang Maimunah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com