Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/03/2014, 10:34 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber foxnews


KOMPAS.com -
Para tenaga medis biasanya menghitung risiko kematian melalui penyakit yang dialami seseorang, seperti penyakit jantung atau kanker. Namun kini peneliti mengumumkan sebuah cara baru memprediksi kematian pada orang yang terlihat sehat dalam jangka waktu lima tahun.

Adalah tes darah yang dapat melihat kadar empat molekul "biomarker" yang dapat menunjukkan kondisi kesehatan tubuh. Para peneliti menemukan, jika molekul tersebut tidak beraturan, maka seseorang berisiko lebih besar untuk meninggal dalam lima tahun berikutnya.

Hasil studi yang dipublikasi dalam jurnal PLOS Medicine tersebut didapat dari dua percobaan. Pertama, peneliti melakukan metode tes darah pada 9.842 orang, namun mereka ragu terhadap hasil tersebut. Kemudian, mereka pun melakukan tes yang sama pada 7.503 orang yang berbeda.

Karena hasilnya sama, peneliti pun menyebut temuan mereka sebagai hasil yang luar biasa. Mereka pun mengikuti 17.000 orang tersebut selama lima tahun. Dalam periode waktu tersebut, 684 orang di antara peserta meninggal.

Peneliti kemudian membandingkan kadar biomarker dari peserta. Layanan kesehatan nasional Inggris menjelaskan, biomarker meningkatkan kadar asam glikoprotein 1 alfa yang berhubungan dengan infeksi dan metabolisme yang berhubungan dengan senyawa sitrat, serta pengurangan tingkat nutrisi yang membawa protein albumin, dan pengurangan very-low-density lipoprotein atau jenis kolesterol yang sangat jahat.

"Khususnya yang menarik dari biomarker ini adalah kemampuannya untuk mencerminkan risiko kematian dari berbagai tipe penyakit seperti penyakit jantung dan kanker. Biomarker ini merupakan tanda penyakit secara umum dari tubuh," ujar peneliti.

Kendati demikian, para peneliti menyatakan studi tersebut hanya menunjukkan hubungan keterkaitan, bukan sebab-akibat. Dengan kata lain, ketidakberaturan molekul biomarker di dalam tubuh belum tentu menyebabkan kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com