Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/03/2014, 11:43 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis

KOMPAS.com - Untuk mengatasi kelelahan dan mengembalikan konsentrasi, para pekerja kerap mengonsumsi minuman berenergi. Bagaimana minuman energi ini memengaruhi tubuh?

Orang yang mengonsumsi 8-12 ons atau setara 236-354 mililiter minuman energi, ia juga mengasup 72-150 miligram kafein yang terkandung di dalamnya. Kandungan ini memang masih lebih rendah dibanding empat gelas kopi yang mengandung 400 miligram kafein. Kafein diyakini berdampak baik bagi tubuh karena bisa mengurangi risiko diabetes, meningkatkan mood, dan menurunkan risiko terkena penyakit kardiovaskuler.

Namun, kafein dalam minuman energi bisa membahayakan. Terutama jika seseorang mengonsumsi minuman energi lebih dari 354 mililiter, yang didalamnya terkandung lebih dari 294 miligram kafein. Minuman ini tidak hanya mengandung kafein tapi juga gula, ditambah bahan lain seperti taurine, ephedrine, guarana, dan ginseng. Gabungan beberapa bahan inilah yang meningkatkan efek negatif gula dan kafein terhadap tubuh.

Minuman berenergi ternyata masih menyimpan efek berbahaya lainnya. Menurut Maria Pagano, peneliti dari Case Western Reserve University, Department of Psychiatry, minuman berenergi berisiko menimbulkan ketagihan yang tidak diketahui setiap orang.

Pagano menjelaskan efek minuman berenergi pada tubuh, hingga membuatnya merasa lebih berenergi:

1. Pada otak
Kafein menghalangi efek adenosin, yaitu zat kimia otak yang membantu tubuh untuk tidur. Kafein juga menyebabkan jaringan saraf pada otak selalu dalam kondisi waspada. Hal ini dikarena kelenjar pituitary selalu dalam kondisi fight atau flight, yang merupakan respon tubuh.

2. Aliran darah
Setelah mode fight atau flight, kelenjar pituitary akan melepaskan adrenalin. Adrenalin adalah sinyal bagi liver untuk melepaskan lebih banyak glukosa, yang merupakan sumber energi, ke dalam aliran darah.

3. Jantung
Adrenalin menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan mata melebar. Efek inilah yang dicari para pekerja yang lembur dan merasa konsetrasinya berkurang. Meski begitu hal tersebut tidaklah bagus, riset terbaru dari Jerman membuktikan konsumsi kafein dan taurin dalam satu paket minuman berenergi akan mengalami debaran jantung lebih dari satu jam

4. Kembali ke otak
Dengan kandungan glukosa yang tinggi dalam aliran darah, tubuh dalam kondisi fight atau flight, dan meningkatnya kadar dopamin, maka otak seperti diakali untuk percaya tubuh masih memiliki cukup energi untuk beraktivitas.

5. Kulit
Bila minuman energi dikonsumsi usai berolahraga, maka tubuh akan semakin kekurangan cairan. Usai berolahraga sebaiknya konsumsi air atau elektrolit untuk menggantikan keringat yang keluar lewat kulit.

6. Tubuh
Terlalu banyak kafein akan menimbulkan efek diuretik, yang berisko menyebabkan dehidrasi. Bila berlebihan mengkonsumsi stimulan dan kurang air maka tubuh akan merasa gelisah dan terganggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com