Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/03/2014, 14:55 WIB
Wardah Fajri

Penulis

KOMPAS.com - Orang awam perlu membekali diri dengan keterampilan penangangan kondisi gawat darurat. Pasalnya, kondisi darurat bisa terjadi kapan dan di mana saja, terutama pada pasien berisiko tinggi seperti stroke dan jantung. Karena itu, setidaknya kuasai beberapa langkah awal penanganan kondisi darurat berikut ini.

Heru Budiawan, Manager Operasional Emergency Response RSU Bunda Jakarta menyebutkan beberapa langkah penting yang perlu dilakukan di tahap awal penangangan kondisi darurat, antara lain:

* Cek kesadaran
Saat menemukan seseorang tergeletak dengan kondisi seperti tak sadar diri, segera lakukan pengecekan kesadaran. Cara paling mudah adalah dengan menepuk bahu pasien, sambil menanyakan identitas dirinya. Misal, menanyakan siapa namanya. Jika pasien menjawab, maka kondisinya masih sadar.

* Beri rangsangan nyeri
Jika pasien tidak merespons tepukan bahu atau pertanyaan mengenai identitas dirinya, tandanya pasien tak sadar diri. Langkah berikutnya adalah memberikan rangsangan nyeri dengan menyubitnya.

* Cari bantuan
Kalau rangsangan nyeri tak juga membuat pasien sadar, segera cari bantuan.

"Teriak minta bantuan, atau telepon ER, segera minta bantuan," saran Heru, saat mempraktikkan penanganan kondisi darurat di RSU Bunda Jakarta, Kamis (13/3/2014).

* Cek napas
Langkah selanjutnya pastikan pernapasan pasien. Dekatkan telinga ke wajah pasien. Rasakan hembusan napas, dengarkan suara napas, bahkan suara dengkuran pasien. Suara-suara tersebut menandakan pasien masih bernapas.

Jika mendapati suara pasien seperti berkumur, tandanya banyak cairan yang menganggu pernapasan. Segera lakukan posisi mantap (recovery position) dengan cara memiringkan tubuh pasien agar cairan mengalir ke bawah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com