Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Siap Jadi Orangtua Akibatnya Anak Cenderung "Labil"

Kompas.com - 18/03/2014, 09:57 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis

KOMPAS.com – Remaja dengan karakter yang terus berubah memang hal yang biasa. Namun, jika perubahan sikap remaja bertambah parah bahkan menimbulkan kriminalitas, bisa jadi orangtua tidak siap punya anak bahkan tidak siap menikah.

Psikolog anak dan keluarga, Ana Surti Ariani atau akrab disapa Nina, mengatakan berbagai hal bisa memengaruhi tumbuh kembang anak hingga menjadi remaja "labil" yang sikapnya merugikan pihak lain. Salah satu faktor yang memengaruhi adalah ketidaksiapan orangtua memiliki anak. Orangtua yang tidak siap punya anak berdampak pada penerapan pola asuh buruk.

“Hal ini memang tidak bisa dipandang begitu saja, namun ketidaksiapan orangtua memiliki anak berperan penting. Ketidaksiapan mengakibatkan orangtua tidak berfikir dampak jangka panjang dari pengasuhan yang diterapkan,” ujar Nina dalam kelas parenting New Parent Academy sesi Psikolog Pernikahan, Minggu (16/3/2014).

Tidak siap menikah 
Menurut Nina, ketidaksiapan menjadi orangtua berawal dari ketidaksiapan menjalani kehidupan pernikahan. Hal tersebut tentu merugikan, karena kondisi orangtua akan menentukan prioritas dan pola didik yang diajalani anak.
 
Hal lain yang disoroti Nina adalah perbedaan orangtua dalam memberikan instruksi pada anak. Perbedaan instruksi menyebabkan anak kebingungan mengikuti pola didik yang dibentuk orangtua. Akibatnya pendidikan yang diterima anak tidak efektif.
 
“Pada anak yang cerdas dan cenderung manipulatif, perbedaan instruksi bisa menjadi celah. Mereka akan memilih permintaan mana yang sekiranya akan dituruti ayah atau ibunya sehingga permintaan tersebut pasti terlaksana,” ujarnya.
 
Untuk menghindari kondisi ini, Nina menyarankan pasangan menyiapkan diri sebelum menikah. Persiapan tersebut meliputi visi dan misi dalam menjalani pernikahan, serta cara mendidik anak. Apalagi bila dalam pengasuhan melibatkan keluarga besar dan orang luar, misal pengasuh anak.
 
“Ketika ibu sudah hamil maka orangtua tidak punya pilihan lain selain maju terus dan menjalani pengasuhan. Hal ini bisa berhasil bila orangtua memiliki visi dan misi yang jelas dan tahu kualitas apa yang dharapkan ada pada anaknya,” kata Nina
 
Pentingnya sentuhan
Sentuhan merupakan cara pengasuhan paling baik orangtua pada anaknya. Melalui sentuhan anak akan merasakan langsung ketegasan dan ajakan orangtua. Sentuhan juga memungkinkan orangtua berinteraksi dengan anak hingga tahu yang apa yang dirasakan dan dipikirkan.

“Sentuhan adalah metode parenting yang sangat efektif. Orangtua bisa mengajak anak mengikuti aturan dengan cara lebih elegan,” tutur Nina.
 
  
      
psikolog Ana Surti Ariani
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com