Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/03/2014, 11:48 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com -
Gangguan makan bukan merupakan fenomena baru. Standar kecantikan tertentu memberi tekanan pada pria dan wanita untuk membentuk tubuh yang mungkin tak realistis. Kendati demikian, penting bagi kita untuk mengerti tentang gangguan makan untuk mencegah makan berlebihan sekaligus kelapaaran.

Gangguan makan yang umum, seperti anoreksia atau bulimia, mungkin kerap kita dengar, khususnya pada wanita. Namun ada pula gangguan makan yang seringkali tidak terdiagnosis karena masih jarang orang yang mengalaminya. Berikut di antaranya.

1. Gangguan makan selektif

Gangguan ini seringkali diartikan sebagai pemilih makanan, padahal keduanya berbeda. Orang dengan gangguan ini percaya hanya ada sedikit jenis makanan tertentu yang bisa mereka makan. "Pemilih makanan tidak akan melakukan hal sekeras kepala ini," ujar Nancy Zucker dari Duke University.

Meskipun begitu, belum ada data yang menunjukkan jumlah orang yang mengalami gangguan makan ini. Survei yang dilakukan Zucker di tahun 2010 pada 7.500 orang tidak terlalu memberikan informasi prevalensi yang tepat. Kebanyakan orang malu dengan gangguan makan ini dan tidak mau terlihat kesulitan karenanya.

2. Pica

Kebanyakan orang pernah mengetahui gangguan ini namun tidak terlalu akrab dengan namanya. Pengidap pica makan benda-benda yang tidak umum dimakan, seperti kapur, kotoran, debu, pasir, dan benda-benda bukan makanan lainnya.

Menurut Psychology Today, jumlah orang yang mengidap pica mulai meningkat. Bahkan selama tahun 1999 hingga 2009 jumlahnya melonjak dua kali lipat dari 964 ke 1.862.

3. Sindrom makan tengah malam

Sindrom ini ditandai dengan episode berulang terbangun tengah malam dan makan banyak tanpa berpikir. Meskipun terlihat aneh, namun penting untuk mengerti gangguan ini dapat mempengaruhi kesehatan seseorang dengan cara emosional, mental, fisik. Sayangnya, belum ada studi yang mempelajari gangguan ini secara mendalam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com