Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/03/2014, 09:20 WIB
Tanya:
Putra saya baru berumur lima bulan. Ia demam tinggi selama dua minggu. Ketika cek darah di lab, hasilnya sel darah putihnya tinggi sedangkan sel darah merahnya sangat rendah. Dokter beri obat puyer dan antibiotik. Sehari setelah pemberian obat, demamnya makin tinggi. Hari kedua demamnya mulai turun, hari ketiga mencret sampai sembilan kali. Saya beri obat, 30 menit setelahnya, saya beri ASI. Tiga jam kemudian seluruh badannya bengkak merah. Apakah anak saya alergi obat? Karena saya punya alergi antibiotik dan semua obat golongan antalgin dan lainnya.
Dian Hidayati, 28, Bekasi

Jawab:
Ibu Dian yang baik,
Gejala alergi obat dapat saja terjadi pada setiap orang termasuk anak/bayi dan tidak dapat diprediksi sebelumnya, kecuali sebelumnya terdapat riwayat alergi terhadap obat yang sama. Gejala alergi obat dapat bervariasi mulai dari gejala yang ringan seperti kemerahan dan gatal di tubuh hingga yang paling berat seperti syok anafilaktik yang dapat mengancam jiwa apabila tidak ditangani sesegera mungkin.

Tidak ada yang dapat memperkirakan termasuk dokter sepandai apapun terhadap kemungkinan alergi pada seseorang.Sehingga untuk kemudian hari sebaiknya ibu mengenali jenis obat termasuk antibiotik yang menyebabkan gejala alergi pada si kecil, agar dia tidak mendapatkan jenis obat yang sama saat berobat ke dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com