Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2014, 09:39 WIB
Wardah Fajri

Penulis

KOMPAS.com - Flora di area organ intim wanita perlu dijaga keseimbangannya sebagai salah satu cara memelihara area V tetap bersih dan sehat. Penggunaan pembersih vagina bisa memberikan manfaat tersebut asal kandungannya tepat guna.

Berikut beberapa faktor yang memengaruhi manfaat pembersih vagina untuk menjaga kesehatan area V:

* Kombinasi bahan alami misalnya teh hijau, sirih, bahkan manjakani, disertai PH balance tepat yang terkandung pada pembersih vagina bisa membantu menyeimbangkan flora.

Teh hijau memiliki manfaat antioksidan (high polyphenol), antibakteri, serta anti-inflamasi. Sedangkan manjakani kaya kandungan tanin yang dapat menyempurnakan fungsi astringent dari teh hijau untuk mengecilkan pori-pori, mengencangkan otot-otot pada dinding vagina dan juga mengandung antiseptik alami untuk menghilangkan bakteri/infeksi ragi/jamur.

Sedangkan manfaat daun sirih selain menyegarkan juga memiliki kemampuan alami untuk mengobati iritasi dan racun, sebagai anti-bakteri dan antifungal (jamur) yang sangat kuat yang dapat membunuh bakteri disekitar daerah kewanitaan. Sirih juga membantu mengurangi infeksi vagina dan mempercepat proses penyembuhan dan juga berfungsi sebagai anti-keputihan.

Sementara PH balance pada produk pembersih vagina sebaiknya sesuai dengan tingkat keasaman organ intim wanita, yakni kisaran angka 3-4 dan 5.

"Kandungan dalam produk pembersih kewanitaan sebaiknya sesuai dengan pH normal organ intim, atau dapat membuat pH area V menjadi nilai yang normal," kata Paska Da Lopez, Medical Manager PT Combiphar Indonesia kepada Kompas Health.

* Produk pembersih area V sebaiknya tidak bersifat iritatif atau allergen. Selain juga tidak merupakan antibiotik/antibakteri kuat.

"Biasanya zat-zat alami akan lebih minimal menimbulkan reaksi iritasi/alergi jika dibandingkan dengan zat kimia atau buatan/sintetik," kata Paska.

* Tidak menimbulkan gejala atau tanda yang mengkhawatirkan. Kondisi organ intim yang sehat tidak memunculkan beberapa gejala meliputi nyeri (di luar nyeri haid), perdarahan (di luar saat haid), rasa gatal/perih/panas, membengkak, keputihan yang abnormal (berbau, berwarna berbeda).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com