Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Berhasil Lakukan Implan Vagina pada 4 Wanita

Kompas.com - 12/04/2014, 11:36 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber foxnews


 

 

KOMPAS.com - Sejumlah kecil wanita di dunia hidup dengan sindrom Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser (MRKH), yaitu kelainan tidak berkembangnya vagina. Mereka pun mengalami kesulitan untuk berhubungan seks, menstruasi, bahkan tidak dapat bereproduksi secara alami.

Namun kini para peneliti asal Wake Forest Baptist Medical Center menemukan cara untuk menormalkan kembali penyandang MRKH. Dengan menggunakan sel tubuh para penyandang sendiri, mereka berhasil menumbuhkan vagina di laboratorium yang selanjutnya ditanamkan pada tubuh. Pada percobaan kali ini, mereka menanamkannya pada empat wanita.

"Ada pasien dengan MRKH yang vaginanya kecil, sehingga lebih mendapat manfaat dari terapi tanpa pembedahan, namun bagi mereka yang tidak memiliki vagina sama sekali terapi implan vagina ini mungkin cocok untuk mereka," ujar Anthony Atala, direktur di Wake Forest Institute untuk Regenerative Medicine.

Atala yang juga dokter bedah urologi mengatakan, dia dan timnya telah mengembangkan metode penumbuhan vagina di labororatorium selama 25 tahun. Mereka menemukan cara yang paling tepat untuk memanen dan menumbuhkan sel vagina. Sebelumnya, mereka pun telah melakukan uji pada tikus.

Dalam studi baru yang dipublikasi dalam jurnal Lancet tersebut, tim peneliti menjelaskan secara detail bagaimana mereka berhasil menumbuhkan vagina di laboratorium. Atala mengatakan, yang mereka lakukan adalah mengambil sejumlah kecil jaringan dari penyandang, berukuran kurang dari setengah perangko, khususnya sel yang belum dewasa.

Sel yang dipanen kemudian ditumbuhkan selama empat minggu di laboratorium, dirancang menyerupai organ vagina. Bahkan bentuk vagina dapat disesuaikan dengan keinginan individual.

"Sel yang telah bertumbuh kemudian diinkubasi dalam oven yang bersuhu mirip dengan tubuh manusia. Tujuannya untuk mendewasakannya dan siap ditanamkan di tubuh pasien," kata Atala.

Dalam studi ini, Atala dan timnya melakukan percobaan pada wanita berusia antara 13-18 tahun dengan MRKH. Prosedur dilakukan antara Juni 2005 dan Oktober 2008. Dalam delapan tahun setelah prosedur dilakukan, setiap wanita dimonitor secara dekat untuk mendeteksi komplikasi dan menjalani sejumlah tes untuk mengetahui fungsi organ implan tersebut.

"Kami melakukan pemantauan dengan sinar X setiap tahun, mengambil sampel dari jaringan setiap tahun untuk mengetahui sel berkembang secara normal," jelasnya.

Secara umum, operasi menunjukkan hasil yang baik dan sehat pada vagina implan, termasuk secara fungsional seperti hasrat, rangsangan, pelumasan, sensasi, dan rasa nyaman saat melakukan hubungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com