Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/04/2014, 18:52 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

KOMPAS.com - Saat kehamilan sudah cukup bulan dan ibu bisa merasakan gerakan aktif dari bayinya, rasa nyeri dan tidak nyaman pada kandungan mungkin kerap kali dirasakan. Sehingga sebagian ibu hamil menganggapnya sebagai kontraksi menjelang kelahiran. Padahal bisa jadi itu hanyalah kontraksi palsu. Bagaimana membedakannya?

Menurut dokter spesialis kebidanan Ardiansjah Dara Sjahruddin, sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu, kemungkinan kontraksi yang terjadi merupakan kontraksi palsu. Ini karena secara alamiah, kontraksi baru terjadi setelah usia kehamilan cukup bulan untuk melahirkan.

"Kontraksi palsu dapat terjadi karena beberapa kondisi, antara lain gerakan janin yang terlalu kuat hingga kelelahan ibu," paparnya dalam sebuah seminar media beberapa waktu lalu di Jakarta.

Ardi menjelaskan, ciri-ciri dari kontraksi palsu adalah biasanya terjadi di bagian tengah perut, bukan pada puncak rahim atas atau bagian bawah perut. Serta, frekuensinya tidak beraturan.

Sementara itu, lanjutnya, kontraksi yang sesungguhnya memiliki ritme yang teratur. Dan semakin lama, kontraksi terjadi semakin sering. Misalnya, tadinya terjadi tiga jam sekali, menjadi setiap satu jam, hingga beberapa kali dalam setiap jam.

"Intensitas dari kontraksi pun seharusnya makin lama akan meningkat," kata dokter yang berpraktik di MRCCC Siloam Hospital Semanggi ini.

Ardi menyarankan, jika ibu merasakan kontraksi palsu, maka sebaiknya segera mengurangi aktivitas yang terlalu berat. Namun bila kontraksi palsu terjadi dengan intensitas yang meningkat, maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan ke dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com