Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/04/2014, 15:44 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis


KOMPAS.com - Keengganan berkonsultasi kepada dokter ketika ada gangguan penyakit membuat masyarakat cenderung mengobati sendiri penyakitnya dengan membeli obat bebas. Hal tersebut bisa berbahaya karena ada risiko kita meminum obat bersamaan dengan obat lain.

Pada beberapa kasus, kombinasi dua obat atau lebih memang diperlukan. Tetapi kombinasi yang keliru bisa berakibat fatal. Berikut adalah beberapa kombinasi obat yang berpotensi meracuni tubuh.

SSRIS + Opioids
(antidepresi + pereda nyeri)

Beberapa jenis antidepresi bekerja dengan meningkatkan kadar hormon "bahagia" atau serotonin di otak. Sebagian obat penghilang sakit juga memiliki efek serupa, sehingga akibatnya adalah terlalu merasa bahagia. Kadar serotonin yang terlalu tinggi bisa menyebabkan hilang kesadaran, suhu tubuh naik, detak jantung dan napas meningkat.

Opioids + Benzodiazepine
(pereda sakit + obat anti-cemas)

Kedua jenis obat ini berfungsi untuk menekan rasa depresi dan rasa cemas berlebihan. Tetapi kedua jenis pil ini juga menurunkan detak jantung dan napas, terkadang terlalu banyak.

Statin + Fluconazole
(penurun kolesterol + obat antijamur)

Mereka yang menderita infeksi jamur tentu sudah akrab dengan obat dengan nama generik fluconazole. Sementara itu statin adalah jenis obat yang paling banyak diresepkan dokter sehingga kombinasi kedua obat ini sangat mungkin terjadi. Jika itu terjadi maka efek sampingnya antara lain kelemahan otot atau kerusakan ginjal.

Opioids + Benzodiazepines + Carisoprodol
(antinyeri + anticemas + pelemas otot)

Kebanyakan dokter paham kombinasi obat tersebut bisa mematikan. Tetapi ada kemungkinan pasien mendapat obat-obatan ini dalam waktu berdekatan dari dokter yang berbeda atau membeli sendiri. Karena itu penting bagi kita untuk menyebutkan pada dokter obat apa saja yang sedang kita konsumsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com