Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/05/2014, 06:55 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com —
Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan, sekitar 50 persen remaja usia 15-19 tahun dan masih duduk di SMP/SMA sudah merokok. Kebanyakan dari mereka mungkin tidak menyadari betapa cepatnya kebiasaan baru itu dapat memicu penyakit jantung, stroke, diabetes, penyakit paru-paru, dan beberapa tipe kanker.

Jika ingin tahu alasan merokok bisa menyebabkan ratusan ribu hingga jutaan kematian setiap tahun di seluruh dunia, maka cukuplah lihat bahan-bahan kimia yang ada dalam rokok. 

Rata-rata rokok mengandung 600 bahan kimia yang berbeda, dan lebih dari 7.000 senyawa kimia diproduksi dari asap rokok. Mengetahui hal ini mungkin mengejutkan dan menambah kuat niat untuk menghentikan kebiasaan merokok.

"Rokok mengandung ribuan bahan tambahan yang tidak ditemukan secara alamiah di dalam tumbuhan tembakau," ujar ilmuwan kesehatan lingkungan di Mount Sinai School of Medicine, Luz Claudio.

Bahkan, ketika dibakar, rokok mengeluarkan bahan kimia yang lebih banyak lagi. Bahan-bahan itulah yang berbahaya bagi kesehatan.

Memang bahan-bahan kimia yang ditemukan di rokok juga termasuk dalam bahan yang sudah disetujui oleh badan pengawas makanan dan obat (FDA). Hanya, bahan-bahan tersebut berada di produk yang seharusnya tidak dimakan.

Misalnya arsenik, substansi anorganik yang ditemukan pada pengawet kayu dan racun tikus. Menurut FDA, arsenik dapat membahayakan kesehatan karena bersifat karsinogenik, beracun untuk pembuluh darah, sistem reproduksi, dan perkembangan.

Beberapa rokok juga mengandung bahan kimia berbahaya yang terdengar lebih umum, seperti karbonmonoksida yang juga terdapat pada pemadam api dan nikotin yang juga terdapat pada insektisida. Dalam rokok juga terdapat formaldehid, yaitu bahan penyebab kanker, atau kadmium, bahan aktif pada baterai, serta heksamin yang juga ditemukan pada arang.

Diperkirakan, 70 senyawa kimia yang ditemukan di rokok bersifat karsinogenik atau pemicu kanker. Dan, hampir semua bahan tersebut dapat memicu kematian dengan cara yang lain.

Menurut ahli paru dengan spesialisasi rehabilitasi paru dari City of Hope, Brian Tiep, mengatakan, rokok dapat memengaruhi aliran oksigen di tubuh dengan dua cara. Pertama, karbonmonoksida "mencuri" berikatan dengan hemoglobin yang seharusnya berikatan dengan oksigen untuk dialirkan ke seluruh tubuh.

"Kedua, sianida mengurangi kemampuan jaringan untuk mengambil dan memanfaatkan oksigen. Sementara fungsi jaringan tidak akan optimal tanpa aliran oksigen," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com