Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/07/2014, 15:47 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber Daily Mail


KOMPAS.com -
Ternyata tes mata sederhana bisa membantu mengidentifikasi risiko stroke. Dari foto retina itu, dokter bisa melihat kerusakan yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Kerusakan yang dikenal sebagai hipertensif retinopati ini meningkatkan risiko stroke.

Di Inggris tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko stroke nomor satu, menyebabkan 50 persen dari 152 ribu serangan stroke dalam setahun. Sebagian besar penderita stroke tersebut tidak mengalami gejala-gejala awal dan tidak tahu dirinya berisiko terkena stroke.

Penelitian baru menemukan foto retina mata bisa membantu mengidentifikasi risiko stroke. Pemeriksaan foto retina ini sudah banyak tersedia di Inggris, para ahli pun mulai menyarankan pemeriksaan ini sebagai antisipasi terhadap serangan stroke.

Foto retina ini terhitung sederhana. Ahli optometri hanya perlu memotret retina dengan memberikan obat tetes mata khusus yang membuat pupil melebar. Pembukaan bagian belakang mata ini bisa diperiksa menggunakan fundus kamera, sebuah mikroskp dengan kamera yang kamera yang ditempelkan.

“Alat ini sekarang digunakan National Health Service untuk memeriksa perubahan yang disebabkan oleh penyakit diabetes seperti kerusakan pembuluh darah,” kata Dr. Bernie Chang, konsultan ophthalmologi di Leeds dan wakil presiden Royal College of Ophthalmologi.

Penelitian soal pemeriksaan mata ini diterbitkan di American Heart Association journal Hypertension. Penelitian tersebut memotret mata 2.907 orang penderita tekanan darah tinggi yang sebelumnya tak mengalami stroke dan setiap orang dikelompokkan berdasarkan kerusakan pembuluh darah di belakang mata atau hipertensif retinopati. Mereka kemudian diikuti selama 13 tahun. Selama itu 146 orang terkena serangan stroke.

Para peneliti menemukan risiko stroke lebih tinggi 25 persen terjadi pada mereka yang mengalami hipertensif retinopati ringan. Sementara risiko lebih tinggi 137 persen pada mereka dengan hipertensif retinopati sedang atau parah, bahkan setelah mereka menyesuaikan faktor risiko stroke lain seperti usia, indeks massa tubuh dan angka tekanan darah.

Bahkan di antara pasien yang mendapat obat pengontrol tekanan darah, risiko pembekuan darah 96 persen lebih tinggi terjadi pada mereka yang menderita hipertensif retinopati ringan dan 198 persen lebih tinggi pada mereka yang menderita dalam tahap sedang atau parah.

Peneliti studi tersebut sekaligus profesor Singapore Eye Research Institute di National University of Singapore Dr. Mohammad Kamran Ikram, mengatakan retina menyimpan informasi berharga perihal pembuluh darah di otak. “Pencitraan retina merupakan cara non invasive dan murah untuk memeriksa pembuluh darah retina,” imbuhnya.

Dr. Clare Walton dari Stroke Association Inggris mengatakan,”Penelitian ini menemukan kerusakan pembuluh darah mata bisa mengindikasikan risiko potensial seseorang untuk terkena serangan stroke. Meskipun hasilnya positif, dibutuhkan lebih banyak riset lagi sebelum dokter mengubah penilaian risiko seorang pasien untuk terkena stroke.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com