Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/07/2014, 12:42 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com
- Bosan memang dapat dialami oleh siapa saja, termasuk balita. Bila balita mereka mengalami bosan, kebanyakan orangtua mungkin akan mengalihkan perhatian mereka pada mainan. Namun bagaimana bila bosan terjadi terlalu cepat sampai-sampai mereka tak mau lagi diberikan mainan yang sama setiap kali bermain?

Menurut psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo, anak balita memang cenderung lebih cepat bosan dibandingkan dengan orang dewasa. Ini karena rentang perhatian balita, terutama usia 1-3 tahun, masih pendek.

"Jadi wajar saja jika mereka cepat bosan, cepat beralih," kata Vera di sela-sela talkshow "Play IQ... Lebih dari Main" di Jakarta, Kamis (3/7/2014).

Meskipun begitu, bila orangtua pintar menyiasatinya, kecenderungan anak yang mudah bosan ini bisa diatasi. Vera mengatakan, ada dua prinsip yang penting supaya anak bisa lebih antusias bermain dan tidak cepat bosan.

Pertama, harus ada pendampingan saat anak bermain. Pendampingan diperlukan supaya anak terstimulasi untuk tidak hanya memainkan mainan dengan cara yang itu-itu saja.

"Orangtua perlu kreatif untuk memikirkan cara memainkan mainan dengan cara yang berbeda. Misalnya mainan yang cara mainnya hanya ditumpuk, bisa digelindingkan, diputar-putar, dan sebagainya. Warna dari mainan juga bisa dinyanyikan," tutur Vera.

Pendampingan ini juga bertujuan supaya anak tidak hanya mendapat manfaat senangnya saja dari bermain, tapi sekaligus mendapat stimulasi untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan otaknya. Pendampingan oleh orangtua yang bekerja bisa dilakukan setelah pulang kerja dan akhir pekan.

Stimulasi semacam ini akan membuat anak terlatih untuk mengasah kreativitas dan membuatnya lebih semangat bereksperimen. Orangtua juga harus menahan diri untuk tidak terlalu membatasi anak jika rumah lebih berantakan karena eksperimen mereka.

Kedua, mainan yang dimainkan harus sesuai dengan kriteria usia anak. Bila mainan yang seharusnya digunakan untuk anak satu tahun tapi masih diberikan pada anak usia dua tahun, anak tidak akan merasa ada tantangan baru. Itulah yang menyebabkan mereka cepat bosan.

Lagipula bila mainan sudah tidak sesuai dengan kategori usia, mungkin anak tidak lagi mendapat manfaat stimulasi yang seharusnya dia dapat dari bermain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com