Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyeri dan Cedera yang Bisa Disebabkan oleh "Gadget"

Kompas.com - 05/07/2014, 12:11 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com -
Komputer dan ponsel telah membuat hidup terasa lebih mudah bagi sebagian besar orang, namun di sisi lain mereka juga memberikan dampak yang menyulitkan, seperti cedera. Cedera karena teknologi, seperti nyeri pada leher dan bahu merupakan efek samping dari kemudahan menggunakannya.

Cedera ini umumnya terjadi karena melakukan tugas yang berulang-ulang dalam waktu lama, misalnya memegang tablet dalam posisi tertentu atau mengetik. Kasusnya pun semakin banyak, dan tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Berikut adalah sembilan cara gadget bisa membuat Anda cedera.

1. Tersambar petir
Piranti elektronik bagaimanapun menggunakan listrik untuk mengoperasikannya, dan ada pula risiko tersambar petir saat memegangnya. Sebuah kejadian gadis 15 tahun tersambar petir saat memegang ponselnya di sebuah taman di London. Ia pun menderita serangan jantung dan kehilangan pendengaran karena listrik merusak indera pendengarannya.

2. Gangguan kulit
Ada gangguan kulit baru yang baru ditemukan dari kebiasaan memainkan gim menggunakan stick yang dipegang terlalu kuat dalam waktu lama. Gejalanya adalah terdapaf ruam dan benjolan di telapak tangan. Kasus tersebut dialami oleh gadis 12 tahun asal Swiss yang mengalami nyeri pada telapak tangannya. Setelah ditelisik gangguan itu didapatnya dari kebiasaan bermain gim selama berjam-jam dalam sehari.

3. Kejang
Orang yang memainkan gim virtual akan selalu menatap layar. Dan pada sebagian kecil orang, cahaya dari layar dapat memicu kejang dan pingsan. Sekitar satu dari 100 orang mengalami epilepsi, dan 3-5 persen orang dengan kondisi ini sangat sensitif terhadap rangsangan cahaya. Penyebab epilepsi hingga kini belum jelas, namun diperkirakan ketidakseimbangan senyawa kimia dalam otak memiliki peran besar timbulnya gejala epilepsi.

4. Nyeri tangan dan jari
Saat menggunakan tangan, lengan, dan jari dengan gerakan yang sama berulang-ulang, seperti mengetik pada ponsel atau tablet dalam waktu lama, otot dan saraf di sana secara bertahap akan mengalami cedera. Salah satu cedera yang umum adalah sindom carpal tunnel yang merupakan tekanan berlebihan pada saraf di pergelangan tangan.

5. Sindrom penglihatan komputer
Orang yang menggunakan komputer lebih dari dua jam per hari berisiko untuk mengalami sindrom penglihatan komputer. Sindrom ini merupakan hasil dari penggunaan komputer dalam waktu lama. Gejalanya adalah mata tegang, sakit kepala, penglihatan kabur dan mata kering.

6. Meninggal karena charger palsu
Meskipun tampilan luarnya sederhana, isi dari charger atau alat pengisi daya piranti elektronik sangatlah rumit, sehingga harganya seringkali tidak murah. Menggunakan charger palsu bisa berisiko karena tidak sesuai dengan standar pabrik charger. Belum lama ini, wanita Tionghoa tersetrum dan meninggal karena menggunakan ponsel yang sedang diisi dayanya dengan charger palsu.

7. Tinitus
Orang yang menggunakan ponsel dalam waktu lama memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita tinitus atau dengungan yang terjadi secara terus menerus di telinga. Dalam studi yang dipublikasi dalam jurnal Occupational and Environmental Medicine, peneliti menganalisis 100 orang dengan tinitus kronik dan 100 orang lainnya tanpa kondisi tersebut. Ternyata orang yang menggunakan pinsel lebih dari empat tahun dua kali lebih berisiko untuk mengalami tinitus.

8. Kematian di jalan
Mendengarkan musik dengan headphone dari gadget sangat berisiko untuk menurunkan konsentrasi saat sedang berada di jalan. Akibatnya, banyak kecelakaan yang terjadi pada mereka yang melakukannya. Sebuah studi melaporkan angka kejadian kematian pejalan kaki yang menggunakan headphone meningkat beberapa waktu terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com