Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemasangan Cincin di Jantung, Tak Jamin Bebas Serangan Jantung

Kompas.com - 07/07/2014, 11:34 WIB

KOMPAS.com - Selain perubahan pola makan dan diet, melakukan pemasangan cincin metal (stent) adalah cara yang lebih efektif untuk mengatasi pembuluh darah koroner yang menyempit atau tersumbat. Prosedur ini disebut juga dengan angioplasti koroner.

Penyempitan pembuluh darah selain dapat menyebabkan serangan jantung, juga bisa menimbulkan angina (nyeri dada). Stent yang dipasang bertujuan menjaga agar pembuluh darah tetap terbuka.

Banyak pasien yang melakukan prosedur pemasangan stent yakin bahwa tindakan ini akan mengurangi risiko mereka terkena serangan jantung di kemudian hari. Namun, para dokter menegaskan bahwa prosedur angioplasti koroner bukan jaminan mereka akan terbebas dari serangan jantung.

"Pasien sering mengira terapi ini akan menyelamatkan mereka dari serangan jantung atau memperpanjang usia. Tetapi sebenarnya tidak ada studi ilmiah yang menunjukkan hal tersebut," kata Dr.Aseem Malhotra, konsultan kardiologi dari Inggris.

Ia mengatakan, kebanyakan dokter jantung sering lupa untuk memberikan informasi ini kepada pasiennya.

Dalam sebuah penelitian di Amerika, diketahui 9 dari 10 pasien yang mengalami angina berulang yakin bahwa angioplasti akan menurunkan risiko mereka terkena serangan jantung.

Metode angioplasti memang kerap dipakai sebagai prosedur darurat untuk menjaga aliran darah tetap lancar pada pasien yang kena serangan jantung. Diperkirakan setiap tahunnya 60.000 pasien menjalani angioplasti akibat serangan jantung.

Malhotra menjelaskan, angioplasti memang bisa mengurangi frekuensi dan keparahan nyeri dada pada orang yang mengalami angina berulang. Tetapi, menurutnya pasien harus diberikan informasi yang lengkap sebelum membuat keputusan untuk melakukan operasi.

"Walau sudah dipasangi stent, tetapi pasien harus didorong untuk melakukan perubahan gaya hidup dan mengonsumsi obat statin untuk mengurangi risiko serangan jantung," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com