Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/07/2014, 10:56 WIB

KOMPAS.com - Aktivitas yang tinggi jika tidak dibarengi dengan menjaga kebersihan tubuh, bisa menimbulkan masalah. Contohnya masalah panu yang biasa dialami anak-anak SD.

Menurut dr.Susie Rendra, Sp.KK dari RS Puri Indah Jakarta, panu merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur Malasesia. Keberadaan jamur ini sebenarnya normal dan ada pada kulit semua orang. Menjadi tidak normal, saat jamur ini sudah bermunculan di permukaan kulit lalu meninumbulkan gangguan.

Umumnya anak-anak SD mempunyai aktivitas yang sangat tinggi. Aktivitas inilah yang membuat mereka mudah berkeringat dan tubuhnya jadi lembab. Padahal kondisi lembab inilah yang amat disukai jamur yang menjadi penyebab panu.

Tubuh yang penuh keringat, apalagi biasanya tidak langsung mengganti baju atau mandi membuat kulit dibiarkan lembab dan kotor dalam waktu cukup lama. Kondisi ini diperparah bila anak-anak ini kurang menjaga kebersihan.

Pada saat mandi, umumnya mereka terburu-buru dan asal-asalan sehingga muncul istilah mandi bebek. Bagian-bagian lipatan, seperti ketiak, leher, paha bagian dalam sering terlewatkan. Padahal, lipatan kulit umumnya lebih lembab. Karenanya, tinggal menunggu waktu saja kapan jamur tersebut akan tumbuh subur sehingga muncul panu.

Tetapi panu ternyata tidak menular. Panu muncul lebih karena jamur di tubuh berkembang semakin banyak dan tampak oleh mata kita.

Jamur Malasesia penyebab panu bisa memunculkan rasa gatal bisa juga tidak. Kalau pun muncul rasa gatal biasanya ringan dan tidak sampai mengganggu. Berbeda dengan gatal karena alergi keringat yang sering mendorong anak ingin menggaruk terus.

Meski anak tidak mengeluh gatal, panu tetap harus diobati. Pertama, keberadaan panu tentu tidak enak dilihat. Kasihan, kan, kalau si anak diejek teman-temannya di sekolah gara-gara panu. Dokter akan memberikan pengobatan sesuai kebutuhan. Biasanya berupa salep/krim antijamur.

Pengobatan panu tidak bisa selesai dalam waktu singkat. Umumnya dibutuhkan waktu berbulan-bulan sampai bercak putih tersebut bisa hilang. Karena itu kesabaran dan ketelatenan orangtua dalam melakukan pengobatan amat dibutuhkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com