Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/07/2014, 08:52 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber LiveStrong

KOMPAS.com — Tidak sedikit orang yang gemar minum minuman berkarbonasi atau minuman bersoda. Rasanya yang manis dan sensasi "mengigit" pada lidah tentu sangat segar dinikmati saat cuaca panas. Bahkan ada juga orang yang mengonsumsi minuman ini secara rutin.

Namun, ada beberapa konsekuensi dari minum minuman berkarbonasi, termasuk softdrink, bir, dan wine. Salah satu dampak dari hobi meminum minuman ini secara berlebihan adalah dapat merusak gigi.

- Gula
Peneliti dari Tufts University mengatakan, dampak minuman berkarbonasi pada gigi bukan pada berapa banyak gula yang dimakan, tetapi pada berapa lama kontak minuman tersebut pada gigi. Secara alami, bakteri hidup di mulut manusia. Karena gula merupakan makanan bakteri, maka asam yang terbentuk dari proses konsumsi itu akan berdampak buruk pada gigi.

Kandungan gula pada minuman berkarbonasi rata-rata sekitar 10 sendok teh untuk sekitar 350 mililiter minuman. Konsumsi gula berlebih secara rutin tidak hanya berkontribusi pada epidemi obesitas, tetapi juga kerusakan gigi.

- Asam
Selain asam yang terbentuk dari proses konsumsi gula oleh bakteri di dalam mulut, minuman berkarbonasi sendiri mengandung asam fosforik atau asam karbonat. Asam-asam ini dapat merusak enamel atau lapisan terluar gigi.

Meskipun sebenarnya tubuh memiliki mekanisme untuk meremineralisasi enamel, tetapi bila meminum minuman berkarbonasi berlebihan, mekanisme ini tidak akan cukup. Cara lain untuk mengurangi dampak ini adalah minum dengan sedotan atau mengonsumsi air putih setelahnya.

- Mengurangi konsumsi kalsium
Tubuh membutuhkan kalsium untuk berbagai hal, termasuk membentuk tulang dan gigi yang kuat. Sementara minuman berkarbonasi, terutama minuman bersoda, sering kali menggantikan minuman berkalsium tinggi dalam pola makan sehari-hari. Misalnya, remaja yang seharusnya minum susu, tetapi malah minum minuman berkarbonasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com