Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/07/2014, 09:49 WIB

KOMPAS.com — Kaki bukan hanya menopang aktivitas anak, tapi juga memengaruhi keindahan. Memang, jika terjadi sesuatu pada kaki tidak akan terlalu terlihat dan berpengaruh saat anak masih kecil. Akan tetapi, hal itu akan berpengaruh pada anak di kemudian hari.

Jika kaki anak tidak sempurna, semisal berbentuk X, hal tersebut bisa membuat anak minder, juga akan membuat alas kakinya cepat rusak, khususnya sol sepatunya.

Oleh karena itu, orangtua harus tahu proses pertumbuhan kaki si kecil dan tahu pula cara membuat kaki bayi tumbuh sempurna. Contoh, kaki bayi baru lahir memang berpola atau berbentuk O dan itu sangat wajar. Jadi, tidak perlu si kecil dibedong lontong supaya kakinya lurus. Toh, di usia dua tahun kakinya akan lurus dengan sendirinya.

Justru yang harus dipertanyakan adalah jika kaki si kecil saat usia di bawah satu tahun tidak berbentuk atau berpola O.

Untuk mendeteksi dan memantau kaki bayi, orangtua bisa melakukannya sendiri. Namun tetap, jika menemukan kejanggalan atau merasa ada yang tidak beres terhadap pertumbuhan kaki si kecil, baiknya langsung ditanyakan dan periksakan ke dokter.

Adapun ciri dan keadaan kaki bayi yang normal itu antara kaki kiri dan kanan relatif simetris. Bentuk tulang relatif lurus, tidak ada kelebihan rotasi ke dalam atau ke luar.

Untuk panjang pendeknya kaki bergantung tiap anak. Maksudnya tidak ada patokan bayi harus mempunyai panjang kaki berapa sentimeter, misalnya. Ini dikarenakan tiap anak berbeda panjang kakinya.

Kalau anak mempunyai bakat tinggi, mungkin kakinya akan lebih jenjang atau panjang. Kalau sebaliknya, mungkin akan lebih pendek. Pokoknya hal ini tidak bisa dijadikan patokan untuk mengetahui baik tidaknya perkembangan kaki bayi.

Hal serupa berlaku pada telapak kaki dan jari kaki bayi; lebar, besar, dan kecil bukan patokan kecurigaan ada yang tidak sempurna karena kondisi ini dipengaruhi oleh gen turunan dari orangtuanya.

Satu hal yang mesti diingat, panjang pendeknya kaki dan besar kecilnya telapak kaki, sampai sekarang belum ada penelitian yang mengatakan hal tersebut akan berpengaruh pada cepat tidaknya anak bisa berjalan, kuat tidaknya anak berjalan, serta cepat tidaknya anak berjalan dan berlari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com