Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/08/2014, 11:34 WIB


KOMPAS.com -
Kompetisi lari memang sedang sering digelar di banyak kota belakangan ini. Mengikuti kegiatan ini bukan hanya bisa menakar kemampuan lari, tapi juga membuat kita menambah teman.

Jika Anda termasuk orang yang senang mengikuti kompetisi lari, sebaiknya waspadai risiko serangan panas, terutama mereka yang mengikuti lari jarak jauh.

Menurut studi terbaru, risiko serangan panas lebih berbahaya bagi para pelari dibandingkan dengan gangguan jantung.

Penelitian ini dimuat di Journal of the American College of Cardiology dan melibatkan sampel 137.580 pelari. Mereka berlomba dalam nomor lari jarak jauh (10 kilometer- 42 kilometer) yang diselenggarakan sejak Maret 2007 hingga November 2013 di Tel Aviv, Israel.

Selama lomba tersebut, peneliti mencatat kasus kegawatdaruratan, seperti pelari yang perlu perawatan, dilarikan ke rumah sakit, bahkan meninggal.

Terdapat 42 kasus dimana para pelari harus dirawat di rumah sakit karena terlalu kepanasan. Hanya 2 kasus yang berhubungan dengan masalah di jantung, itu pun tidak parah. Tercatat juga 21 kasus tambahan tentang sengatan panas; 2 di antaranya termasuk fatal.

Peneliti berkesimpulan sengatan panas 10 kali lebih mungkin dialami pelari jarak jauh ketimbang orang yang jantungnya bermasalah.

"Riset ini membuktikan bahwa ancaman sengatan panas tidak main-main bagi para pelari marathon dan jarak jauh," kata Sami Viskin, peneliti dalam riset ini,
sekaligus ahli jantung di Pusat Kesehatan Tel Aviv.

Ada beberapa kiat yang bisa dilakukan untuk menghindari serangan panas, antara lain memilih pakaian olahraga yang tidak menahan panas serta beradaptasi dengan suhu panas sebelum mulai berlari. Jika tidak tahan dengan cuaca panas, taruhlah kantong es di kepala untuk menjaga kestabilan suhu tubuh.  (Kevin Sanly Putera)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com