Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/08/2014, 16:47 WIB

KOMPAS.com - Untuk mengalihkan diri dari lingkungan sekitar yang ramai, banyak yang memilih memakai earphone dan mendengarkan musik favorit. Padahal mendengar musik melalui earphone dalam waktu lama merusak pendengaran.

Menurut David. A. Sherris, ahli THT dari Universitas Buffalo, suara yang terlalu keras dapat menyebabkan noise-induced hearing loss (NIHL) atau kehilangan pendengaran karena suara.

Itulah alasan mengapa para pekerja konstruksi atau di bandara wajib menggunakan pelindung telinga karena tingkat kebisingannya saat tinggi (lebih dari 100 desibel). NIHL tidak sama dengan tuli, tetapi bisa menyebabkan kerusakan permanen.

Bila ditelusuri, perjalanan sebuah suara dari luar menuju telinga Anda melewati proses yang cukup panjang. Ketika ada suara masuk ke telinga Anda, maka suara tersebut itu memberi getaran kepada gendang telinga. Getaran itu diteruskan ke tulang kecil yang ada di tengah telinga dan diubah menjadi gelombang menuju koklea.

Terdapat rambut-rambut halus yang mengubah suara itu menjadi impuls listrik yang akan dihantar menuju otak. Otak lantas akan memproses suara yang Anda dengar.

Suara yang terlalu keras dan berulang seperti suara ledakan, suara gitar listrik, atau suara di pabrik, akan merusak rambut-rambut halus tadi, bahkan membuatnya tidak tumbuh kembali.

Sebagai perbandingan, suara yang terus menerus atau berulang kali dibunyikan pada level 85 desibel dapat menyebabkan NIHL. Sebuah pemutar musik nyatanya dapat memutar musik maksimal hingga 100 dB.

Bila Anda kesulitan mendengar percakapan di tengah kebisingan, atau susah mendeteksi tala yang tinggi, berhati-hatilah, Anda mungkin mengalami gangguan NIHL.

Cara terbaik untuk melindungi pendengaran adalah memastikan volume suara yang Anda dengar dalam batas aman. Disarankan juga untuk membeli headphone yang ukurannya cocok dengan telinga. Semakin pas besarnya, maka suara dari luar akan semakin kedap. Anda pun tak harus menyetel volume terlalu kencang.  (Kevin Sanly Putera)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com