Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Indonesia Rata-rata Habiskan Rp 90 Juta di Singapura

Kompas.com - 03/09/2014, 07:35 WIB

KOMPAS.com - Singapura memang sangat serius menggarap turisme kesehatan (medical tourism) di negaranya. Bahkan, Negeri Singa tersebut masuk dalam 10 negara tujuan medical tourism terbaik di dunia. Setiap tahunnya, ratusan ribu pasien dari luar negeri datang berobat ke sana, termasuk dari Indonesia.

Bagi masyarakat Indonesia yang berobat ke Singapura, bukan hanya layanan kesehatan berkualitas yang mereka cari, tapi juga untuk berwisata. Berdasarkan catatan Kompas, pada 2010 diperkirakan 300.000 warga Indonesia berobat ke luar negeri setiap tahun. Total pengeluaran dari mereka yang berobat mencapai Rp 10 triliun per tahun.

"Setiap hari rumah sakit kedatangan 150-190 pasien asing yang 20 persennya adalah orang Indonesia. Rata-rata biaya kesehatan yang mereka keluarkan adalah sekitar 10 ribu sampai 20 ribu dollar Singapura, sudah termasuk biaya rawat inap dan operasi, tapi belum termasuk jasa dokter," kata Dr.Vincent Chia, CEO Gleneagles Hospital Singapura, ketika ditemui di Jakarta (2/9/14).

Kisaran biaya kesehatan tersebut, menurutnya bukan hanya dikeluarkan pasien Indonesia tapi juga rata-rata pasien asing lainnya.

Ia menambahkan, kebanyakan pasien rawat inap menghabiskan waktu sekitar 2-3 hari di rumah sakit tergantung berat ringannya penyakit. "Kalau penyakitnya berat tentu lebih lama lagi. Tapi perkembangan teknologi bedah zaman sekarang membuat pasien tidak perlu lama di rumah sakit karena sayatannya kecil,"ungkapnya.

Keunggulan rumah sakit di Singapura dalam menangani penyakit kardiologi, bedah jantung, terapi sel punca, pencernaan, hingga kanker, banyak dicari pasien dari negara-negara tetangganya.

Untuk pasien Indonesia, menurutnya kebanyakan berobat untuk penyakit bedah umum, jantung, dan kanker.

"Pasien dari Indonesia kebanyakan berusia 45-75 tahun dan datang sudah dengan komplikasi penyakit," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com