Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/09/2014, 09:59 WIB
Kevin Sanly Putera

Penulis



KOMPAS.com -
Akui saja, setiap kali Anda merasa ada gangguan kesehatan dan sulit mengetahui penyebabnya, pasti Anda akan menyalahkan hormon. Yang menarik, ternyata dugaan tersebut seringkali benar.

Hormon memang bertanggung jawab pada banyak hal dalam seluruh sistem, memengaruhi nafsu makan, emosi, berat badan, libido, siklus haid, dan masih banyak lagi.
 
Namun, kejanggalan hormonal bukanlah sesuatu yang tidak bisa dikendalikan. Aktivitas tertentu dapat menyebabkannya semakin aktif atau justru pasif. Akibatnya pun berdampak kepada kerja tubuh.

Berikut 9 kebiasaan yang dapat mengubah aktivitas hormon, termasuk kesehatan tubuh dan jiwa Anda:

1. Konsumsi gula berlebihan
Asupan gula yang terlalu banyak identik dengan kenaikan berat badan. Menurut Holly Phillips, MD, ahli kesehatan di New York, kebanyakan mengonsumsi gula dapat menyebabkan tubuh resisten terhadap insulin, hormon yang penting untuk mengubah gula dari darah menjadi energi. Akibatnya adalah sindrom metabolisme yang menandai diabetes melitus.

2. Stres sepanjang malam
Normalnya, kadar hormon kortisol akan menurun pada malam hari sehingga seseorang dapat tidur. Phillips mengatakan, "Jumlahnya akan meningkat bila Anda dalam tekanan atau stres di malam hari." Hindari terlalu banyak berpikir menjelang tidur.

3. Insomnia singkat
Kurang tidur meningkatkan tingkat kortisol, dan hormon tersebut meningkatkan gula darah, lalu turun lagi sehingga Anda stres dan ingin makan. Tambahkan jam tidur Anda untuk menstabilkan kadar kortisol tubuh.

4. Kurang tidur
Ketika kita tidur, hormon leptin, yang berperan pada rasa lapar, mengirim sinyal ke tubuh agar tidak perlu makan saat tidur. Begadang bahkan tidak tidur membuat produksi leptin terganggu. Akibatnya, Anda akan lebih merasa lebih lapar dan ingin sering makan.

5. Ngopi sore
Kafein pada kopi merangsang produksi kortisol. Hormon ini membuat Anda cemas dan tidak dapat tidur. Hindari minum kopi terlalu banyak. Idealnya, tidak lebih dari 2 cangkir per hari dan minumlah sebelum pukul 15.00 sore.

6. Olahraga rutin
"Tanpa olahraga rutin, tubuh Anda tidak akan memproduksi endorfin secara optimal," kata Phillips. Hormon endorfin membuat Anda merasa gembira dan fokus. Mereka juga menjaga sistem daya tahan tubuh dan merangsang hasrat seksual. Semakin banyak Anda bergerak, semakin banyak pula produksi endorfin.

7. Diet ketat
Penurunan berat badan secara drastis karena diet ketat atau olahraga berat bisa membuat kadar estrogen juga turun sehingga siklus menstruasi terganggu. Metabolisme tubuh akan 'menunggu' hingga berat badan Anda kembali normal sebelum hormon estrogen kembali normal.

8. Olahraga kardio
Olahraga aerobik seperti joging atau bersepeda akan memicu pompa jantung yang lebih cepat. Dampaknya, hormon ghrelin yang menekan rasa lapar, akan ikut turun. Ini bisa Anda coba untuk menurunkan berat badan.

9. Konsumsi gula saat PMS
Selain menyebabkan rasa cemas, gula akan merangsang reaksi di otak secara berlebih yang sebenarnya sudah rutin terjadi selama masa PMS. "Bila PMS menyebabkan Anda emosional, gula hanya akan membuat Anda lebih cemas," ungkap Phillips. Mulailah mengganti makanan manis tersebut dengan yang lebih sehat dan rendah gula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com