Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Samping Terlalu Sering Mengasup Makanan Sehat

Kompas.com - 06/09/2014, 10:55 WIB

KOMPAS.com - Menghabiskan sebungkus keripik atau cookies cokelat sambil menonton televisi jelas akan berdampak pada bertambahnya jarum timbangan. Tetapi, para ahli juga mengingatkan bahwa terlalu makanan, meski sehat, tetap harus dikonsumsi dalam jumlah moderat. Konsumsi berlebihan pun ada bahayanya.

Pola makan yang sehat dan bergizi seimbang berarti kita mengonsumsi berbagai variasi makanan, sehingga tidak mengasup satu jenis makanan yang sama terus menerus, meski itu makanan sehat.

Berikut adalah efek dari konsumsi makanan sehat terlalu sering.

Jeruk dan Tomat
Kedua jenis buah tersebut memang kaya akan vitamin, tetapi berhati-hatilah karena kandungan asamnya cukup tinggi. Terlalu sering mengonsumsi jeruk dan tomat bisa menyebabkan peningkatkan asam lambung dan dalam jangka panjang kandungan asamnya akan merusak dinding esofagu.

Menurut Gina Sam, dokter ahli pencernaan dari Mount Sinai Hospital, konsumsi tak lebih dari dua porsi jeruk atau tomat setiap hari. Jika Anda sudah memiliki gangguan refluks, sebaiknya hindari dua buah ini.

Tuna Kalengan
Karena praktis dan gampang diolah menjadi berbagai jenis masakan, banyak orang yang menyimpan tuna kalengan di rak dapur mereka. Namun, konsumsi tuna kalengan yang terlalu sering tidak dianjurkan karena kandungan merkuri dalam ikan tuna lebih tinggi dibanding ikan jenis lainnya.

Kedelai
Meski kedelai bisa membantu mengendalikan kadar kolesterol dan tekanan darah jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, tetapi kedelai sebenarnya bisa menghambat penyerapan zat besi. Karenanya, terlalu banyak mengasup kedelai bisa memicu anemia defisiensi zat besi.

Hal lain yang perlu diwaspadai, kedelai mengandung zat yang menyerupai estrogen yakni isoflavon. Konsumsi zat ini dalam jangka panjang dan terlalu sering bisa memicu gangguan lapisan dinding rahim.

Bayam
Sayuran ini sarat dengan zat-zat bernutrisi, mulai dari lutein yang baik untuk mata, protein, serat, dan juga berbagai vitamin dan mineral. Namun bayam juga mengandung oksalat yang tinggi, zat yang bisa memicu pembentukan batu ginjal. Karenanya pasien yang pernah menderita batu ginjal disarankan untuk mengurangi konsumsi bayam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com