Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Seleksi dan Implementasi Program Pencegahan (Penyalahgunaan Narkoba)

Kompas.com - 10/09/2014, 09:33 WIB
advertorial

Penulis

Sampai dengan saat ini, praktek pencegahan penyalahgunaan narkoba termasuk penyusunan dan implementasi program penyalahgunaan narkoba, yang dilaksanakan oleh berbagai pihak: para pemerhati masalah narkoba, kelompok masyarakat, termasuk Badan Narkotika Nasional menggunakan 3 (tiga) tipe pencegahan yaitu:

1. Pencegahan Primer: melakukan berbagai upaya pencegahan sejak dini agar orang tidak menyalahgunakan narkoba.

2. Pencegahan Sekunder: bagi yang telah memulai, menginisiasi penyalahgunaan narkoba, disadarkan agar tidak berkembang menjadi adiksi, menjalani terapi dan rehabilitasi, serta diarahkan agar yang bersangkutan melaksanakan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari (healthy lifestyle).

3. Pencegahan Tertiary: bagi mereka yang telah menjadi pecandu narkoba, direhabilitasi agar dapat pulih dari ketergantungan, sehingga bisa kembali bersosialisasi dengan keluarga, dan masyarakat.

Namun banyak orang bertanya, apa sesungguhnya “pencegahan” itu, apa definisi pencegahan? Terdapat berbagai definisi tentang pencegahan, sehingga tidak ada sebuah definisi tunggal tentang “pencegahan” (penyalahgunaan narkoba). Sebagai bagian dari strategi untuk mencegah penyalahgunaan narkoba, “pencegahan” menawarkan berbagai peluang kepada masyarakat untuk berhenti berurusan dengan permasalahan narkoba, atau bila telah menginisiasi penggunaan narkoba (secara illegal), ada harapan bagi mereka untuk berhenti, dan selanjutnya mendukung mereka untuk merubah perilaku (yang memiliki resiko menjadi penyalahguna narkoba), untuk melaksanakan perilaku yang menciptakan faktor protektif, antara lain melalui peningkatan interaksi dengan orang tua, keluarga, dan selanjutnya melaksanakan pola hidup sehat sebagai lifestile dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk tujuan intervensi, kategori pencegahan dibagi menjadi 3 (tiga) klasifikasi yaitu: Pencegahan Universal, Pencegahan Selektif, dan Pencegahan Indikatif. Secara umum, Program Pencegahan memiliki 5 Target Intervensi, sesuai dengan Standard Pencegahan UNODC (United Nations Office on Drugs Crime) yaitu target intervensi: Keluarga, Sekolah, Masyarakat, Tempat Kerja, dan Sektor Kesehatan. Implementasi Program Pencegahan (Primer, Secondary, dan Tertier) tersebut, disesuaikan dengan kondisi sosial-budaya Target Group Intervensi.

Program Pencegahan Universal yang dirancang untuk kelompok sebaya (Peer Group), dapat dilaksanakan di sekolah. Program pencegahan yang dirancang untuk keluarga, dapat dilaksanakan di kelompok masyarakat (seperti di Gereja, di Masjid, di Wihara, Balai Desa, dan pusat-pusat kegiatan masyarakat, tempat-tempat tetangga berkumpul), sedangkan program pencegahan yang dirancang untuk  pemuda(Youth)  hanya difokuskan ke salah satu dari 5 Target Group intervensi tersebut.

Program Pencegahan Universal memiliki 5 elemen yaitu:Program berbasis sekolah; Program Mass Media; Program berbasis orang tua; Program berbasis organisasi komunitas; dan Program perubahan kebijakan di bidang kesehatan. Program berbasis sekolah memasukan materi tentang narkoba kedalam kurikulum sekolah, dan materinya disajikan selama 45 menit setiap kali membahas materi pelajaran narkoba, melatih guru tentang strategi penyajian, pengajaran materi tentang narkoba (fokus kepada peningkatan ketrampilan dan daya tangkal pelajar terhadap penyalahgunaan narkoba) secara intensif, selama 3 hari. Program Mass Mediadirancang sebagai alat komunikasi yang efektif untuk diseminasi berbagai informasi, pesan pencegahan penyalahgunaan narkoba kepada masyarakat luas. Kontak dengan media dipertahankan melalui bahan cetakan, televisi, radio, press release, dll dengan konten yang tepat (a.l. mengangkat aspek-aspek pendidikan, kesehatan) untuk bahan PSA (Public Servive Announcement). Program berbasis orang tua melibatkan orang tua dalam beberapa cara di dalam program (seperti bekerjasama dengan anak dalam menyelesaikan tugas sekolah (pekerjaan rumah terkait mata pelajaran narkoba), untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam mengikuti pelajaran tentang narkoba di sekolah. Orang tua dihimbau ikut terlibat di dalam organisasi sekolah untuk orang tua (seperti Komite Sekolah) dan mendukung sekolah dalam menerapkan kebijakan anti penyalahgunaan narkoba di sekolah. Program ini juga melaksanakan pelatihan kepada orang tua, dan tempat pelatihannya berlokasi di sekolah. Pelatihan dilaksanakan selama 2 jam pertemuan, untuk meningkatkan ketrampilan orang tua menciptakan faktor protektif di dalam keluarga. Program berbasis organisasi komunitas melibatkan organisasi komunitas terkait secara volunteer, termasuk pimpinan lokal (Ketua RT, RW, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama) dalam implementasi program pencegahan, guna memperoleh dukungan yang luas dari masyarkat, serta mendorong masyarakat melakukan sendiri berbagai kampanye pencegahan (self- prevention campaign).

Sasaran Program Pencegahan Primer adalah untuk melindungi mereka, individu  yang belum mulai mengunakan narkoba, sekaligus untuk mengurangi dan mencegah timbulnya pengguna baru. Sasaran Program Pencegahan Secondary (Intervensi Awal) adalah intervensi kepada individu, mereka yang telah menggunakan narkoba tahap awal atau mereka yang memunculkan perilaku yang terasosiasi dengan narkoba, dan untuk mengurangi penyalahgunaan narkoba oleh individu yang bersangkutan.

Agar implementasi program pencegahan penyalahgunaan narkoba berlangsung secara efektif, maka program tersebut tidak hanya mengangkat dan membahas isu-isu terkait dengan perilaku penyalahgunaan narkoba yang dilakukan baik oleh individu maupun kelompok masyarakat saja, tetapi harus mencakup juga aspek lain yang memiliki korelasi, seperti aspek budaya, etnik, lingkungan, serta aspek psiko-sosial segmen populasi yang menjadi Target Group intervensi. Oleh karena itu penting untuk memadukan program pencegahan dengan target populasi yang akan menjadi sasaran intervensi (implementasi program pencegahan). Selanjutnya, diperlukan program pelatihan baik kepada individu maupun kepada kelompok. Program pelatihan ketrampilan (yang bersifat universal, selektif, dan indikatif) sebagai bagian dari program pencegahan, secara umum bertujuan untuk memperkuat faktor protektif di dalam keluarga, melengkapi orang tua dengan ketrampilan dan kemampuan, untuk memberikan dukungan kepada anak, serta meningkatkan hubungan (kedekatan) orang tua dengan anak, sehingga mencegah anak melakukan penyalahgunaan narkoba. Program pelatihan ketrampilan kepada orang tua terbukti tiga kali lebih efektif dibandingkan dengan program yang sama yang diterapkan khusus untuk anak-anak dan pemuda (Yappi Manafe-Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional).


Mau tahu informasi lebih lanjut tentang narkoba? klik di sini

Jika anda ingin ikut survei tentang bahaya narkoba? klik di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com