Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Standard Pencegahan Berbasis Ilmu Pengetahuan

Kompas.com - 14/09/2014, 06:20 WIB
advertorial

Penulis

Awal Tahun 2011, The Canadian Centre of Substance Abuse (CCSA) menginisiasi pengembangan “Standard Internasional Di Bidang Pencegahan”. Bulan Mei 2011 dibentuk International Standards Working Group (WG) di Washington DC, USA, selanjutnyapada bulan Desember 2011,  WG yang sama dibentuk di Lisbon, melibatkan berbagai pihak: CCSA, European Monitoring Centre for Drugs and Drug Addiction (EMCDDA), Inter-American Drug Abuse Control Commission (CICAD), Liverpool University, National Institute of Drug Abuse (NIDA), UNODC, WHO.Working Group mendiskusikan kemungkinan penyusunan 2 (dua) Standard sebagai kajian WG yaitu:

1. Standard untuk Pembuat Kebijakan (Policy Maker) dalam pengembangan SistemPencegahan.

2.  Standard untuk pelatihan para Praktisi di Bidang Pencegahan.

Latar Belakang Penyusunan Standard Internasional Di Bidang Pencegahan

Kajian UNODC menunjukan bahwa metode pencegahan penyalahgunaan narkoba yang terbatas pada pencetakan berbagai macam leaflet, booklet, buku, poster (yang menyeramkan) dengan materi, konten yang tidak tepat,  serta testimoni, untuk mengingatkan dan menyadarkan masyakat tentang bahaya penyalahgunaan narkoba kurang memberi dampak positif,  bahkan tidak merubah perilaku seseorang.Strategi pencegahan berbasis ilmu pengetahuan (Scientific-Based)menjustifikasi bahwa “bekerjasama” dengan keluarga, sekolah, dan masyarakat (komunitas) untuk mengembangkan berbagai program pencegahan, yang menekankan pada aspek edukasi, dapat memastikan anak-anak dan pemuda, khususnya di daerah tertinggal dan miskin dapat tumbuh, tetap sehat dan aman dari pengaruh penyalahgunaan narkoba hingga mereka beranjak menjadi remaja dan dewasa.Kajian juga menunjukan bahwa setiap 1 dollar (US$) yang dibelanjakan untuk kegiatan di bidang pencegahan (penyalahgunaan narkoba), paling sedikit dapat menyelamatkan kesehatan 10 orang di masa depan, serta mengurangi biaya sosial dan tindak kejahatan akibat penyalahgunaan narkoba.Standard Pencegahan Berbasis Ilmu Pengetahuan(Scientific-Based) menjelaskan tentang cara intervensi dan cara memformulasi kebijakan di bidang pencegahan, serta komponen-komponen dan fitur-fitur yang efektif bagi Sistem Pencegahan Nasional (setiap negara) dengan hasil yang positif.

Standard Internasional di Bidang Pencegahan menetapkan sasaran obyektif pencegahan penyalahgunaan narkoba: untuk menolong setiap orang khususnya para pemuda, untuk menghindari atau menunda inisiasi untuk menyalahgunakan narkoba di kalangan pemuda, atau bila mereka telah terlanjur mulai menyalahgunakan, dicegah agar tidak keterusan sehingga berkembang menjadi ketergantungan (adiksi).Tujuan umum pencegahan penyalahgunaan narkoba lebih luas, yakni meliputi pengembangan anak dan pemuda yang sehat dan aman, sehingga mereka dapat merealisasikan bakat, talenta dan potensi mereka, dan dapat memberikan kontribusi positif baik kepada keluarganya maupun kepada masyarakat.Standard Pencegahan UNODC juga bertujuan untuk membantu pembuat kebijakan (policy maker) dalam mengembangkan program, kebijakan, dan sistem pencegahan (nasional), yang merupakan investasi sangat berharga dan bermanfaat bagi masa depan anak, pemuda, keluarga, dan masyarakat.

Target Group Untuk Intervensi (Implementasi Program Pencegahan)

UNODC membagi Target Group untuk intervensi dalam implementasi Standard Pencegahan Berbasis Ilmu Pengetahuan (Scientific-Based)menjadi 5 (lima) Target Group yaitu: 1.  Keluarga;2.  Sekolah; 3.  Masyarakat4.  Tempat kerja; 5.  Sektor Kesehatan.Setiap Target Group dibagi kedalam kategori berdasarkan umur (age): Prenatal & Infancy; Early childhood (0 – 5 tahun); Middle childhood (6 – 10 tahun); Early adolescence (11 – 14 tahun); Adolescence (15 – 18/19 tahun); Adulthood (20 – 25 tahun).

 

Cakupan Intervensi Dalam Pembuatan Kebijakan Di Bidang Pencegahan

Strategi intervensi dibagi kedalam tiga area utama: umur dari target group; tingkat resiko target group; dan penetapan strategi intervensi yang tepat ke target group.Intervensi yang dilakukan bertujuan untuk mendukung anak-anak dan para pemuda selama dalam tahap pengembangan, khususnya pada masa kritis, yang membuat mereka rentan terhadap penyalahgunaan narkoba (infancy and early childhood, transisi antara childhood dan adolescence). Intervensi juga ditargetkan ke populasi yang lebih luas (universal prevention) namun tetap mendukung kelompok, group tertentu (selective prevention), dan individu yang indikasi memiliki resiko menjadi penyalahguna narkoba (indicated prevention); mengkomunikasikan kepada individu tentang berbagai faktor baik faktor individu mapun lingkungan yang dapat mendorong yang bersangkutan menjadi penyalahguna narkoba, serta berbagai upaya untuk menghindari penyalahgunaan narkoba; menjangkau masyarakat melalui berbagai target group seperti keluarga, sekolah, komunitas, tempat kerja, dsb.

Agar program pencegahan berjalan efektif dan berkesinambungan, maka diperlukan dukungan kebijakan dan regulasi untuk memastikan ketersediaan narkotika untuk tujuan medis dan penelitian, guna mencegah penyalahgunaannya, termasuk upaya mengurangi supply, serta menyediakan perawatan dan rehabilitasi bagi pecandu narkoba.Para pecandu narkoba yang kronik dan relapse, diakibatkan oleh kompleksitas dampak interaksi genetik, biologis, dan psikologis, lingkungan, sehingga mereka perlu direhabilitasi, bukan dihukum (punished). Implementasi program pencegahan perlu dikaitkan dengan Strategi Nasional Di Bidang Kesehatan Masyarakat, dalam upaya untuk mengembangkan anak,  pemuda, dan orang dewasa yang sehat dan aman dari penyalahgunaan narkoba, implementasi program treatment dan rehabilitasi, termasuk mencegah berbagai perilaku yang rentan terhadap penyalahgunaan narkoba.

Agar program pencegahan terformulasi dengan baik dan terdapat Evidence-Based dari hasil pelaksanaan program tersebut, maka diperlukan adanya Kebijakan dan Standard Nasional di Bidang Pencegahan (Penyalahgunaan Narkoba), termasuk Standard Nasional untuk para Profesional dan para Praktisi di Bidang Pencegahan, mengacu pada Standard Internasional Pencegahan yang dikeluarkan oleh UNODC.

Karakteristik Sistem Pencegahan Yang Efektif

Sistem pencegahan yang efektif tercermin dari beberapa karakteristik yaitu:harus ada kebijakan dan kerangka regulasi yang suportif; kebijakan dan regulasi tersebut dibuat berdasarkan penelitian dan bukti ilmiah (scientific evidence); pastikan bahwa koordinasi antar multi sektor dalam berbagai level (pusat dan daerah) dalam penyusunan dan pelaksanaan program pencegahan berjalan dengan baik dan efektif; adanya pelatihan terhadap para pembuat kebijakan dan para praktisi di bidang pencegahan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi; adanya komitmen dari pemangku kepentingan untuk menyediakan pendanaan yang dibutuhkan guna memastikan kelangsungan penerapan Standard Pencegahan;dan implementasi Sistem Pencegahan (Nasional) harus berlangsung secara berkesinambungan dan efektif (Yappi Manafe-Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional). (adv)


Mau tahu informasi lebih lanjut tentang narkoba? klik di sini
Jika anda ingin ikut survei tentang bahaya narkoba? klik di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com