Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2014, 12:23 WIB


TANYA:

Halo dokter Andri, saya ingin bertanya. Jadi begini dok, saya mempunyai seorang abang. Beberapa tahun belakangan ini dia mengalami banyak masalah yang datang bertubi-tubi. Dia mengalami stres dan keterpurukan. Terkadang dia juga terlihat sangat tidak stabil. Akhirnya untuk menyegarkankan pikiran dan menenangkannya dia mengkonsumsi obat penenang. Tetapi masalah yang dihadapinya semakin berat dan hampir terlihat depresi. Akhirnya dia mengkonsumsi obat tersebut sampai 3 butir sekali minum.
 
Belakangan dia mengaku bahwa obat tersebut tidak mempan/tak mampu lagi untuk memberikan efek tenang baginya. Yang ingin saya tanyakan, apakah pemakaian obat penenang yang terlalu sering dapat membuat kita tidak kebal lagi untuk merasakan efeknya? Dan apakah pemakaian yang terlalu sering dan terus menerus dapat memicu gangguan jiwa? Sebab obat tersebut tak mempan lagi untuk memberikan efek yang semestinya. Mohon berikan sarannya ya dok. Saya ucapkan terima kasih atas kesempatannya.
 
Rizky Meilinda, Medan

JAWAB:

Rizky yang baik,
Penggunaan obat penenang tanpa pengawasan dokter memang sangat berbahaya dan mempunyai potensi ketergantungan serta toleransi (dosis terus bertambah). Itulah mengapa tidak disarankan untuk membeli obat ini sembarangan dan menggunakannya. Sayangnya sering kali masih banyak apotek nakal yang mau memberikan obat ini bahkan saya melihat ada penawaran-penawaran apotek online untuk obat ini dengan harga yang berkali lipat.

Obat penenang yang dimaksud mungkin adalah obat golongan benzodiazepine. Sayangnya tidak dijelaskan apa nama obatnya. Sering kali memang obat ini efektif mengobati gangguan cemas yang sifatnya akut (segera).

Pada pasien-pasien yang mengalami kecemasan yang tiba-tiba, kesedihan akibat kehilangan sesuatu (baik barang ataupun orang) sering kali dengan menggunakan obat penenang jenis benzodiazepine menjadi nyaman. Harusnya obat ini diberikan dengan dosis kecil dan waktu yang terbatas saja.

Jika mengalami depresi baiknya segera melakukan konsultasi ke dokter jiwa (psikiater). Penggunaan obat antidepresan lebih tepat -untuk kasus-kasus depresi daripada anticemas. Kalaupun dibutuhkan obat penenang biasanya di awal terapi saja.

Istilah gangguan jiwa yang dimaksud Rizky mungkin merujuk pada masalah gangguan jiwa berat, tapi sebenarnya apa yang dialami oleh saudara Rizky adalah gejala dan tanda gangguan jiwa yang mungkin mengarah pada gangguan depresi atau gangguan kecemasan. Segeralah berobat ke dokter jiwa. Supaya mendapatkan pengobatan yang tepat. Semoga bermanfaat.

Salam Sehat Jiwa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com