Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2014, 08:21 WIB

KOMPAS.com - Benarkah anak yang terlalu banyak mengasup makanan manis akan tidak bisa diam? Kebanyakan orangtua akan menjawab "benar". Sayangnya penelitian tidak menunjukkan kaitan antara gula dengan hiperaktivitas. Tetapi, makanan memang memengaruhi mood.

"Kaitan antara emosi dan makanan bukanlah mitos. Orang akan makan untuk merasa lebih baik, itu kaitannya," kata Sherry L.Pagoto PhD, pakar bidang pencegahan penyakit.

Berikut adalah pengaruh dari apa yang kita asup dengan perasaan dan emosi.

1. Makanan tak sehat dan depresi
Bukan hanya stres berkepanjangan yang bisa menyebabkan depresi. Kebiasaan mengasup makanan tidak sehat juga punya pengaruh sama. Makanan tidak sehat bisa berupa makanan siap saji, makanan yang diproses, serta tinggi gula.

2. Gula dan kecanduan makanan
Penelitian tahun 2012 menyebutkan, dari 81 orang obesitas sekitar 57 persen mengalami kecanduan makanan. Terutama makanan tinggi lemak dan gula.

"Makanan manis dan lemak sama-sama memicu pusat kesenangan di otak, area yang sama akan aktif saat seseorang mengonsumsi narkoba," kata Pagoto.

3. Gula dan stres
Stres akan membuat tubuh berusaha mendapatkan gula sebagai sumber energi. Ini sebabnya mengapa banyak orang yang sedang stres biasanya akan mencari makanan manis.

4. Gula darah dan skizofrenia
Mungkinkan gangguan jiwa berat seperti skizofrenia terkait dengan gula darah? "Diabetes adalah penyakit yang banyak diderita pasien skizofrenia," kata Anil Malhotra, kepala pusat penelitian psikiatri di Zucker Hillside Hospital.

5. Kualitas diet dan kesehatan mental
Penelitian yang dilakukan terhadap 4.000 pelajar di Selandia Baru menemukan, mereka yang mendapatkan pola makan berkualitas ternyata memiliki kesehatan mental yang lebih baik.

 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com