Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/10/2014, 08:00 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis


KOMPAS.com -
Kadar gula darah ternyata begitu kompak dengan kolesterol dan tekanan darah. Ketika gula darah dan tekanan darah tinggi, kadar kolesterol biasanya juga tinggi. Ketiga faktor ini adalah faktor risiko untuk penyakit diabetes dan jantung.

Menjaga kadar kolesterol yang sehat buat diabetesi adalah hal yang tak kalah penting di samping menjaga kadar gula darah normal. Pasalnya, diabetesi perlu melakukan pencegahan komplikasi berupa penyakit jantung dan pembuluh darah di masa depan. Menjaga kadar kolesterol normal adalah tindakan bijak untuk mencegah penyakit jantung.

Kolesterol, zat berlemak yang ditemukan di aliran darah dan dalam sel tubuh itu ternyata dipengaruhi oleh tekanan darah dan gula darah. American Diabetes Association mengatakan ketika gula darah dan tekanan darah tinggi, kadar kolesterol juga ikut tinggi.

Gula darah, tekanan darah serta kolesterol tinggi ini adalah faktor risiko untuk terkena diabetes dan penyakit jantung. Semakin banyak faktor yang dimiliki, semakin tinggi risiko kita untuk terkena penyakit jantung dan pembuluh darah.

Diabetes memang cenderung menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menaikkan trigliserida dan kadar kolesterol jahat (LDL). Kondisi ketika kolesterol baik rendah namun trigliserda dan kolesterol jahat tinggi ini meningkatkan risiko sakit jantung dan stroke. Kondisi ini disebut diabetic dyslipidemia.

“Diabetic dyslipidemia berarti profil lemak kita berada di arah yang salah,” kata Richard Nesto, MD, juru bicara American Heart Association. Profil lemak yang demikian membuat seseorang berisiko terkena penyakit jantung koroner prematur dan aterosklerosis, kondisi ketika pembuluh arteri jantung tersumbat oleh timbunan lemak dan zat-zat lain.

Sering Periksa Kolesterol
Di sisi lain, kadar kolesterol tinggi juga bisa jadi alat untuk memprediksi adanya diabetes. Kolesterol tinggi sering dimiliki oleh orang yang mengalami resistensi insulin. Resistensi insulin adalah kondisi ketika jumlah insulin normal di dalam tubuh kurang untuk mengubah gula menjadi energi untuk tubuh.

Resistensi insulin ini timbul ketika dokter belum mendiagnosis diabetes. Ciri-ciri mereka yang terkena resistensi insulin adalah berat badan berlebih, tekanan darah tinggi, kadar lemak darah dan gula darah di atas normal.

Banyak penelitian yang membuktikan hubungan antara resistensi insulin yang merupakan prekusor diabetes tipe dua dengan diabetic dyslipidemia, aterosklerosis dan penyakit pembuluh darah. Itu sebabnya, ketika kadar kolesterol jahat mulai tinggi, dokter juga akan merekomendasikan pasien untuk memperhatikan kadar gula darah, mulai memperhatikan pola makan dan berolah raga untuk mencegah datangnya penyakit diabetes dan jantung.

American Diabetes Association (ADA) merekomendasikan periksa kadar kolesterol paling tidak sekali setahun buat diabetesi. Periksa kolesterol harus lebih sering dari sekali setahun jika diabetesi punya kadar kolesterol tinggi dan tidak dikontrol obat-obatan.

Diabetesi yang tidak memiliki penyakit jantung koroner, direkomendasikan oleh ADA untuk menurunkan kolesterol jahat LDL di bawah 100mg/dL sementara kolesterol baik harus dinaikkan di atas 50 mg/dL dan trigliserida harus di bawah 150 mg/dL. Sedangkan kadar tes HA1C pada diabetesi harus kurang dari 7.

Diabetesi yang diketahui memiliki penyakit jantung koroner, termasuk juga memiliki sumbatan di pembuluh arterinya atau pernah kena serangan jantung, ADA merekomendasikan kadar kolesterol jahat LDL di bawah 70mg/dL.

Untuk mendapatkan kadar LDL yang sangat rendah ini membutuhkan pengobatan statin dosis tinggi yang terbukti mengurangi risiko terkena serangan jantung. Kadar trigliserida yang disarankan harus lebih rendah dari 150 mg/dL sementara kadar kolesterol baik HDL harus di atas 40 mg/dL. Wanita diabetesi yang memiliki penyakit jantung koroner direkomendasikan memiliki kadar HDL di atas 50 mg/dL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com