Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/10/2014, 08:10 WIB
Dian Maharani

Penulis


KOMPAS.com - Orang yang menderita diabetes lebih rentan terkena penyakit gusi, khususnya bagi mereka yang tidak bisa mengontrol gula darah dengan baik. Untuk itu, bagi diabetesi perlu perawatan ektra untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.

"Kalau diabetes, sebaiknya 2 kali lebih rajin melakukan kontrol ke dokter gigi," ujar dokter gigi spesialis periodonsia, Sandra Olivia di Jakarta, Rabu (29/10/2014).

Sandra menjelaskan, kadar glukosa yang tinggi dalam air liur dapat mendorong pertumbuhan bakteri sehingga menyebabkan penyakit gusi. Penyakit diabetes juga dapat memperlambat sirkulasi yang membuat jaringan gusi rentan infeksi.

Berdasarkan sebuah penelitian, penyakit gusi juga mempengaruhi kadar gula darah. Sandra mengatakan, dalam penelitian itu, penyakit gusi tingkat lanjut memiliki kadar gula darah lebih tinggi sehingga penderita gusi berisiko terkena diabetes tipe 2.

Selain itu, untuk diabetesi penyembuhan penyakit gigi dan mulut akan lebih lama. Hal ini karena diabetes mengurangi daya tahan tubuh terhadap infeksi. "Jadi dia rentan terhadap infeksi. Setelah kita rawat memang penyembuhannya lama. Misalnya kalau cabut gigi," terang Sandra.

Untuk itu, pencegahan sakit gigi dan mulut penting dilakukan. Kebersihan gigi dan mulut menjadi faktor utama munculnya penyakit gusi.

Sandra menambahkan, untuk penyikatan gigi bagi diabetesi sama saja prinsipnya dengan cara menyikat gigi yang benar. Penyikatan jangan terlalu keras karena khawatir gusi akan berdarah. Sikat yang digunakan pun sebaiknya yang lembut.

Menurut Sandra, perawatan gigi dan mulut bagi diabetesi sebaiknya menjadi rujukan dokter spesialis penyakit dalam. Saat menangani penderita diabetes, dokter gigi juga sebaiknya menanyakan terlebih dahulu kadar gula darah pasien saat terakhir diperiksa.

"Jadi kita harus tanya, gula darah terakhir periksa kapan? Rutin minum obat enggak?" kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com