Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Cedera Tersering Saat Latihan dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 31/10/2014, 17:00 WIB

KOMPAS.com - Sebagai olahragawan, sehebat, secermat, dan sewaspada apa pun Anda, pasti cedera selalu mengintai saat berolahraga.

Kini, kami akan informasikan kepada Anda cara mengatasi cedera sekaligus cara bagaimana Anda bisa terhindar dari cedera-cedera tersebut.

Pecinta olahraga dan cedera tak bisa terpisahkan meskipun tak pernah berkawan. Bukan hanya karateka atau petinju, olahraga jalan kaki pun berpotensi risiko, seperti tersandung hingga terkilir.

Seberapa seirng Anda melihat kawan-kawan Anda yang suka fitnes, futsal, bersepeda, datang ke kantor dengan terpincang-pincang, kaki lebam bengkak, hingga tangan keseleo?

Kami coba rumuskan beberapa cedera yang paling sering dialami saat berolahraga seperti jalan kaki, berlari, hingga latihan beban. Selanjutnya, kami mengelompokkan jenis olahraga dan cedera-cedera yang mungkin terjadi beserta solusinya.

Terkilir
Biasanya terjadi pada semua bagian pergelangan tangan dan kaki. Kondisi ini terjadi karena kesalahan koordinasi tubuh, beban yang terlalu berat, atau bisa juga akibat kurangnya pemanasan. Tubuh yang berkeringat adalah indikasi bahwa otot, tulang tendon, ligamen, siap berolahraga.

So, pesan moralnya, berkeringatlah sebelum Anda mengerahkan 100 persen kemampuan Anda di gym. Pada olahraga lari, sepakbola, voli, kemungkinan pergelangan kaki terkilir sangat besar, terutama ketika Anda kehilangan keseimbangan lalu kaki Anda mendarat tidak sempurna.

Saat latihan beban, cedera ini biasa terjadi ketika tumpuan tubuh kurang sempurna saat mengangkat beban, terutama jika beban yang diangkat terlalu berat.

Ciri-ciri terkilir biasanya jika Anda merasakan nyeri saat memutar pergelangan tangan dan kaki, atau ketika berada dalam posisi-posisi tertentu.

Solusi
Jika Anda masih sanggup berjalan dan menggerakkan tangan, maka mungkin cedera Anda tidak terlalu parah. Lakukan RICE ( Rest, Ice, Compression, dan Elevation) segera saat Anda di rumah. Jika rasa sakitnya hilang atau berkurang, artinya cedera Anda ringan. Tapi jika rasa nyerinya semakin menjadi dan terjadi pembengkakan, maka Anda harus segera ke ahli fisioterapis.

Kram Otot
Perut, kaki dan kaki adalah bagian yang paling sering mengalami kram otot meski tidak menutup kemungkinan bagian-bagian tubuh yang lain juga mengalaminya.

Daerah yang terkena mendadak kaku dan nyeri akibat kontraksi otot (memendek) atau kontraksi otot secara mendadak. Serangannya cepat dan mengejutkan meski biasanya tidak berbahaya. Kram terjadi karena tubuh kekurangn garam sehingga otot kekurangan cadangan air (ingat garam mengikat air).

Kram juga bisa terjadi akibat kurangnya pemanasan dan peregangan atau Anda mengangkat beban terlalu berat. Olahragawan yang rawan terkena kram adalah pesepeda, olahraga beladiri, pemain bola, dan lifter.

Ciri kram otot biasanya daerah yang terkena susah digerakkan dan terasa sakit secara mendadak. Terkadang disertai benjolan otot yang abnormal.

Solusi
Menurut para ahli fisioterapis yang perlu Anda lakukan pertama kali adalah istirahat. Lalu minumlah air putih dicampur dengan garam. Tidak enak memang, tapi ini bisa menjadi pilihan terbaik saat terjadi kram. Jika enggan minum air garam, silakan minum cairan elektrolit. Cara paling efektif mengatasi kram adalah dengan beristirahat total dan mengurangi beban latihan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com