Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/11/2014, 11:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber TIME.com


KOMPAS.com
 — Pesan yang masuk ke e-mail pribadi maupun kantor kadang tak ada habisnya. Anda kerap menerima e-mail terkait pekerjaan meskipun jam kerja telah berakhir dan telah meninggalkan kantor. Bebeberapa profesi pun dituntut untuk merespons e-mail tanpa batas waktu.

Berdasarkan penelitian, sebanyak 52 persen orang di Amerika mengecek e-mail mereka sebelum dan setelah bekerja. Bahkan ketika mereka sedang sakit. Mereka terlihat lebih stres ketika mengabaikan e-mail yang masuk dibanding harus meresponsnya dengan cepat.

Namun, penelitian terbaru yang diterbitkan Journal of Occupational Health Psychology menemukan bahwa koneksi e-mail terus-menerus memengaruhi kesehatan. Asisten profesor psikologi di Northern Illinois University, Larissa Barber, menamakan fenomena ini sebagai "telepressure".

Studi ini menemukan bahwa para pekerja yang mengalami telepressure, kualitas tidurnya menjadi buruk, merasa lebih jenuh, dan sering tidak masuk kerja karena masalah kesehatan. Sebelum tidur, seseorang pun sebaiknya tidak menggunakan alat elektronik seperti laptop dan handphone.

Mengapa seseorang merasa perlu membalas e-mail dengan cepat? Padahal, berdasarkan survei  Society of Human Resource Management tahun 2012, hanya 21 persen tempat kerja yang memiliki peraturan untuk tetap menggunakan alat komunikasi di luar jam kerja.

Penelitian Barber menemukan bahwa hal ini merupakan dinamika sosial dalam lingkungan kerja. Misalnya saja, e-mail tersebut diterima dari atasan maupun rekan kerja. Anda pun akan bergegas untuk membalasnya.

Menurut Barber, perlu ada semacam pengaturan jam e-mail. Mereka harus memberitahukan bahwa kapan saja ia bisa membalas pesan dengan cepat. Di luar jam itu, ia tidak akan menanggapi e-mail yang masuk. Namun, Barber menyadari bahwa seseorang memang akan merasa puas ketika mendapat tanggapan cepat atas e-mail yang dikirimnya.

"Kita semua suka kalau orang lain telepressured, karena membantu kita menyelesaikan tugas kita lebih cepat. Namun, itu tidak baik untuk kesehatan," ujar Barber.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com