Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hipospadia Berat Bisa Membuat Anak seperti Berkelamin Ganda

Kompas.com - 13/11/2014, 08:30 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis


KOMPAS.com - Hipospadia mungkin terdengar asing di telinga sebagian besar orang, padahal kelainan pada saluran kencing ini dialami sekitar 1 dari 250 kelahiran bayi laki-laki. Pada kasus yang berat, hipospadia bisa membuat bayi seolah memiliki kelamin ganda.

Hipospadia merupakan bocornya saluran kencing di antara scrotum sehingga air seni tidak keluar melalui ujung penis. Menurut dr.Arry Rodjani, spesialis urologi, pada kasus hipospadia yang berat saluran kencing berada di scortum.

"Ada juga kasus bayi yang testisnya tidak teraba sehingga tidak jelas apakah dia laki-laki atau perempuan. Karena itu biasanya akan dilakukan tes kromosom untuk mengetahui kecenderungannya," katanya.

Hipospadia sebenarnya bisa diatasi dengan operasi sehingga fungsi berkemih anak kembali normal, yakni bisa kencing sambil berdiri dan juga pancarannya lurus. Karena gangguan ini sudah langsung diketahui begitu bayi lahir, maka operasi sebaiknya dilakukan sebelum anak usia sekolah.

Hipospadia yang tidak diatasi bisa menyebabkan anak mengalami trauma psikologis karena ejekan dan hinaan dari teman-temannya. Hal tersebut juga dialami James Newman (49) seorang eksekutif sukses di London.

Karena kelainannya tidak diatasi ia pun tidak bisa memiliki anak. Sejak usia 9 bulan ia sudah menjalani 19 operasi untuk mengoreksi kelainannya.

"Mereka melakukan banyak operasi untuk membuat saya bisa kencing dengan normal tapi tak ada yang berhasil," katanya.

James juga mengalami rasa rendah diri selama bersekolah sehingga ia menderita gangguan stres pascatrauma. Ia harus melakukan sesi konseling untuk memulihkan kondisi psikologisnya.

Sementara itu Steve Brookes (42), seorang komposer profesional, mengaku lebih terpengaruh dengan gangguan hipospadia yang dialaminya karena ia juga menderita micropenis, atau ukuran penis yang sangat kecil.

Seperti keluarga James, orangtua Steve terlalu malu untuk membahas kondisi tersebut, dan dia juga merasa terganggu di sekolah.

"Saya merasa bahwa harus membicarakannya dengan seseorang jadi ketika saya berumur delapan tahun saya memberitahu teman terbaik saya di sekolah. Dalam waktu setengah jam seluruh sekolah tahu, itu mengerikan. Saya menjadi lelucon di sekolah," katanya.

Berfungsi normal

Beruntung kemajuan teknologi kedokteran membuat anak-anak yang menderita hipospadia bisa mendapatkan terapi dengan hasil yang lebih baik dibanding beberapa tahun lalu.

Menurut Arry, ada beberapa tujuan yang akan dicapai dokter dengan melakukan operasi, antara lain mengembalikan ujung saluran kencing ke ujung penis, fungsi berkemih normal kembali sehingga anak bisa kencing berdiri dengan pancaran yang lurus, serta saat ereksi tidak bengkok.

"Penis yang lurus saat ereksi sangat penting agar di masa depan hubungan seksualnya tidak terganggu," katanya.

Karena operasi hipospadia ini termasuk operasi yang rumit, tentu saja harus dilakukan oleh dokter yang kompeten dan berpengalaman. (Eva Erviana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com