Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/12/2014, 07:15 WIB

KOMPAS.com - Kejang demam adalah kejang disertai suhu tubuh di atas 38 derajat celcius. Sekitar 2-4 persen kasus terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun. Pada beberapa kasus terjadi pada anak usia 6 tahun.

Kejang demam terbagi menjadi dua:

1. Kejang demam sederhana (simple febrile seizure) yang memiliki ciri:
- Berlangsung singkat kurang dari 15 menit dan umumnya berhenti sendiri
- Kejang di seluruh tubuh, kaku, tanpa gerakan di satu bagian tubuh.
- Kejang tak berulang dalam 24 jam.
- Kejang demam sederhana merupakan 80 persen dari seluruh kejang demam.

2. Kejang demam kompleks (complex febrile seizure) dengan ciri:
- Terjadi lebih dari 15 menit.
- Kejang di satu bagian tubuh atau kejang umum didahului kejang parsial.
- Berulang lebih dari sekali dalam 24 jam.

Bila anak mengalami demam dan pernah mengalami kejang, ia cenderung akan mengalami kejang kembali saat demam. Anak berpotensi lebih besar mengalami kejang jika salah satu dari keluarga pernah mengalami kejang.

Penanganan kejang:
- Bila anak demam segera beri antipiretik.
- Kompres dengan air hangat dan pakaikan baju tipis.
- Waspadai, proses kejang bisa terjadi sangat cepat sebelum anak sempat diberikan antipiretik.
- Jika anak sedang kejang hindari memberi obat, minum, atau cairan apa pun karena beresiko tersedak (aspirasi).
- Longgarkan pakaiannya dan segera bawa ke dokter untuk penanganan selanjutnya.
- Kejang demam sederhana biasanya tidak menimbulkan gejala sisa. Tapi bila sering terjadi dan berlangsung cukup lama dapat memengaruhi tumbuh kembang.

Bukan kejang demam bila:
- Bila anak kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun mengalami kejang didahului demam. Pikirkan kemungkinan lain, seperti infeksi susunan saraf pusat atau epilepsi yang kebetulan terjadi bersama demam.

- Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam.

- Kejang disertai demam pada neonatus berusia kurang dari 28 hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com