Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/12/2014, 09:45 WIB
Dian Maharani

Penulis


SOLO, KOMPAS.com – Khasiat jamu atau obat tradisional Indonesia telah dipercaya secara turun temurun dari nenek moyang. Sayangnya, belum banyak bukti ilmiah mengenai khasiat jamu. Untuk itu, saintifikasi jamu pun terus dilakukan di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Tawangmangu, Solo.

Koordinator Klinik Saintifikasi Jamu Hortus Medicus B2P2TOOT Kemenkes RI Danang Ardiyanto mengatakan, jamu sebenarnya bisa menjadi resep dokter kepada pasien di rumah sakit. Namun, khasiat jamu tersebut harus dibuktikan secara ilmiah terlebih dahulu.

“Tantangannya, bagaimana jamu bisa diterima dokter? Jadi kita berikan bukti ilmiah. Kalau ada bukti ilmiah, dokter mau pakai (jamu),” ujar Danang disela-sela kunjungan media ke B2P2TOOT bersama SOHO Global Health di Tawangmangu, Solo, Senin (8/12/2014).

Pemberian resep dari dokter juga sebagai upaya meningkatkan kepercayaan masyarakat Indonesia secara luas terhadap khasiat jamu. Minum jamu secara rutin sebenarnya lebih dimanfaatkan untuk mencegah penyakit.

Menurut Danang, penggunaan jamu pun dapat menonjolkan obat tradisional yang dimiliki Indonesia. Saat ini baru dua jamu yang telah mendapat sertifikasi ilmiah, yaitu jamu untuk hipertensi ringan dan asam urat.

Danang mengungkapkan, jamu untuk hipertensi ringan merupakan ramuan daun seledri, kumis kucing, temulawak, meniran, dan kunyit. Sedangkan untuk asam urat diantaranya menggunakan secang, kemuning, dan tempuyung. Jamu lain pun sedang diteliti dan antre mendapat sertifikasi.

“Sedang dilakukan uji kepada manusia agar jamu bisa disetarakan dengan obat  modern," kata Danang.

Ia mengatakan, penelitian membutuhkan waktu yang cukup panjang dan biaya tak sedikit. Ratusan dokter juga telah mengikuti diklat saintifikasi jamu. Para dokter ini kemudian bisa praktek di Klinik Saintifikasi Jamu Hortus Medicus tersebut. Di klinik ini, para dokter akan meresepkan jamu pada pasien yang umumnya mengeluhkan sakit hipertensi, radang sendi, dan penyakit degeneratif. Jika penyakitnya cukup kompleks, pasien akan dirujuk ke rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com