Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/12/2014, 11:29 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com –
Pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tepat satu tahun pada 1 Januari 2015 mendatang. Sejumlah masyarakat telah memanfaatkan program yang digelar oleh Badan Penyelenggara Janminan Sosial (BPJS) Kesehatan itu.

Untuk melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap program JKN, Pusat Kajian Ekonomi  dan Kebijakan Kesehatan  Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (PKEKK FKM UI) melakukan jajak pendapat terhadap 681 responden dari 20 provinsi di Indonesia.

Hasilnya, sebanyak 43 masyarakat mengaku telah menggunakan kartu JKN. Mereka yang merasa puas dengan layanan dokter kurang dari 50 persen, yaitu hanya 44 persen. Sedangkan yang merasa puas dengan layanan rumah sakit sebanyak 54 persen.

Ketua PKEKK FKM UI Hasbullah Thabrany menilai hasil tersebut menunjukkan belum puasnya masyarakat terhadap pelayanan BPJS.

“Hal ini mungkin disebabkan  oleh layanan rumah sakit ketika masih dikelola askes dinilai lebih baik dibanding ketika dikelola BPJS,” kata Hasbullah dalam diskusi “Evaluasi JKN di Tahun 2014 dan Prospeknya Tahun 2015” di Jakarta, Kamis (18/12/2014).

Meski demikian, tingkat partisipasi masyarakat yang mengikuti program JKN cukup tinggi. Peserta JKN saat ini mencapai 132 penduduk. Namun, sebanyak 35 persen masyarakat mengaku mengalami kesulitan mendaftar BPJS.

PKEKK FKM UI menilai sosialisasi BPJS masih kurang, terutama pada peraturan baru. BPJS juga dinilai kurang transparan atau terbuka. Pemberian informasi mengenai hak dan kewajiban peserta atau calon peserta belum maksimal dilakukan BPJS. Akibatnya, sering terjadi kesimpangsiuran informasi antara penduduk, pemberi layanan kesehatan dengan pelaksanannya di lapangan.

Sekjen Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Wasista Budi Waluyo menambahkan, masalah pada program JKN di antaranya antrian panjang masyarakat yang ingin berobat di rumah sakit. Sosialisasi BPJS kepada rumah sakit dan pasien juga dinilai belum maksimal.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com