Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Mungkinkah Ibu Dengan Payudara Implan Menyusui?

Kompas.com - 07/01/2015, 09:03 WIB
advertorial

Penulis

Seorang gadis Korea bernama A pernah resah akan payudaranya yang kecil dan akhirnya memutuskan untuk melakukan operasi pembesaran payudara. Setelah A menikah dan akhirnya melahirkan, kini A ragu apakah ia boleh menyusui anaknya atau tidak. Mungkinkah seorang Ibu dengan payudara implan menyusui? Apakah aman untuk buah hatinya?

Banyak wanita dengan implan payudara meyusui bayinya dengan normal” ungkap Direktur Rumah Sakit Bedah Plastik Wonjin Korea, Park Wonjin. “Operasi plastik payudara bisa dilakukan tanpa menganggu kelenjar susu sehingga tidak ada halangan bagi seorang gadis ataupun seorang wanita yang ingin melahirkan atau seorang ibu yang menyusui anaknya. Posisi sayatan saat operasi plastik payudara sangat menentukan bisa tidaknya seorang wanita menyusui, tambahnya.

Secara umum, sayatan pada ketiak dan seputar areola memungkinkan wanita untuk menyusui. Dahulu juga ada metode sayatan pada puting susu namun saat operasi, saluran susu (lactiferous duct) juga ikut terganggu sehingga mengakibatkan wanita tidak bisa menyusui lagi. Penempatan implan di bawah kelenjar susu atau di bawah otot memungkinkan kaum wanita untuk menyusui.

Pada umumnya, operasi pembesaran payudara dapat dilakukan sebelum atau sesudah melahirkan. Jika operasi dilakukan sebelum melahirkan, Rumah Sakit Bedah Plastik Wonjin Korea akan mendisain operasi sehingga tidak menganggu keinginan pasien untuk tetap menyusui buah hatinya. 

Setelah melahirkan, kadang-kadang payudara terasa sakit dan memerah. Fenomena ini disebabkan terjadinya radang pada saluran susu dan bisa muncul pada mereka yang tidak menerima operasi plastik payudara. Bila hal ini terjadi, berhenti menyusui untuk sementara waktu dan minumlah antibiotik maka gejala akan hilang dengan segera.

Berbeda dengan kasus sebelum melahirkan, payudara wanita yang sudah melahirkan biasanya elastisitasnya berkurang dan bahkan kendur. Hal ini terjadi karena selama kehamilan, kelenjar susu membesar lalu setelah selesai menyusui mengecil kembali. Kasus ini bisa ditangani dengan operasi pembesaran payudara dan operasi pengencangan payudara.

Selain itu, banyak wanita yang khawatir akan pemeriksaan kanker payudara setelah operasi pembesaran payudara. Pada intinya, operasi plastik payudara dan pemeriksaan kanker payudara tidak berkorelasi secara signifikan. Implan yang digunakan dalam operasi pembesaran payudara ditempatkan di bawah otot atau di bawah kelenjar susu sehingga tidak terdeteksinya kanker payudara di dalam jaringan susu adalah suatu hal yang keliru. 

Untuk informasi lebih lanjut klik: www.wonjinbeauty.com. (adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com