Asam amino penting seperti leusin, isoleusin, dan valin, diketahui berperan penting dalam membentuk sampai sekitar 1/3 jaringan otot rangka dalam tubuh manusia.
Fungsi asam amino lainnya juga sangat beragam, mulai dari fungsi otak, hormon pertumbuhan, hingga pertumbuhan sel dan jaringan.
Sumber asam amino lokal sebenarnya dapat dengan mudah kita temui, misalnya saja olahan kacang kedelai (tempe, tahu, sari kedelai kacang), kapri, dan kecipir.
Protein dalam 100 gram tempe jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan kandungan protein dalam 100 gram tahu, hal ini dikarenakan tekstur kacang kedelai dalam tempe masih padat dan kasar.
Kelebihan lain dari tempe adalah satu-satunya makanan nabati yang mengandung vitamin B-12 yang biasanya ditemukan pada aneka daging. Proses fermentasi dalam pembuatan tempe juga membuat asam amino di dalamnya lebih mudah diserap tubuh.
Dalam situs Perhimpunan Petani dan Nelayan Sejahtera disebutkan, tanaman kecipir mengandung kalori dan protein nabati yang tinggi. Kandungan kalori, protein, lemak, dan karbohidrat sayuran ini juga jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan daging sapi dan domba.
Sementara itu kapri memiliki kandungan vitamin A, tinggi protein, serta kandungan asam amino yang mudah dicerna. Oleh sebab itu, kapri dapat digunakan sebagai alternatif dalam memenuhi kekurangan energi protein.
Beberapa riset menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen asam amino, baik dalam bentuk tablet atau cairan tidak menimbulkan efek samping apapun. Namun, asupan yang tinggi harus dihindari untuk mencegah risiko gangguan pencernaan.
Memaksimalkan asupan sumber pangan lokal tinggi tinggi asam amino, bukan hanya menghemat biaya, tapi juga membantu mengembangkan potensi pangan lokal yang ada. (Monica Erisanti)