Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sel Punca Kembalikan Tulang Rawan Lutut yang Rusak

Kompas.com - 21/01/2015, 14:00 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Terapi stem cell atau sel punca mulai banyak digunakan untuk mengobati penyakit osteoartritis atau radang sendi. Sel tersebut dapat membentuk kembali tulang rawan yang telah menipis pada persendian.

"(Berdasarkan) penelitian Stem Cell Institute bekerja sama dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, pasien osteoartritis, yang tulang rawannya sudah hancur, lalu disuntik stem cell. Setelah 6 bulan kemudian difoto ulang, tulang rawannya terbentuk kembali," ujar konsultan Stem Cell, Karina F Moegni, dalam seminar Teknik Autologous Stem Cell di Jakarta, Sabtu (17/1/2015).

Karina menjelaskan, proses terbentuknya tulang rawan pada persendian pun berbeda-beda. Dokter yang berpraktik di Unistem Clinic ini mengaku pernah mendapati pasien osteoartritis di lutut yang baru merasakan efek terapi sel punca setelah dua tahun.

"Tadinya pasien saya protes karena setelah 6 bulan tidak mengalami perubahan yang signifikan. Beliau kemudian rontgen lagi setelah dua tahun, lutut kiri dan kanannya normal," ucap Karina.

Sel punca yang diambil dari tubuh pasien itu sendiri akan menggantikan sel yang telah rusak di lutut. Dalam acara yang sama, dokter spesialis bedah ortopedi dan traumatologi ini mengatakan bahwa efek pengobatan dengan sel punca pun tergantung pada kondisi pasien itu sendiri.

"Semakin berat, risikonya kegagalan juga lebih tinggi," kata dia.

Ia menjelaskan, pada pasien osteoartritis terjadi penabrakan tulang persendian yang menyebabkan tulang rawan menipis atau rusak. Osteoartritis umum terjadi pada orang lanjut usia, serta bisa terjadi pada orang yang obesitas dan sering melakukan olahraga berat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com