Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/01/2015, 10:19 WIB
Dian Maharani

Penulis

 


JAKARTA, KOMPAS.com
– Serangan epilepsi tak hanya ditandai dengan kejang-kejang. Ada beberapa tipe bangkitan yang bisa terjadi pada orang dengan epilepsi. Bangkitan bisa terjadi pasien epilepsi anak-anak maupun orang dewasa.

“Bangkitan tidak hanya kejang-kejang, lalu mulut berbusa. Anak-anak yang sering bengong tiba-tiba di sekolah juga tanda epilepsi,” ujar dokter spesialis syaraf Fitri Octaviana Sumantri dalam diskusi di Jakarta, Kamis (29/1/2015).

Bengong atau termenung terjadi secara mendadak dan beberapa menit kemudian akan kembali seperti biasa. Pada anak-anak yang epilepsi, bisa tiba-tiba terbengong lebih dari 10 kali dalam sehari.

Orang dengan epilepsi pun tak menyadari bahwa ia baru saja terbengong. Tanda ini biasanya juga tidak disadari orang disekelilingnya.

Tipe bangkitan lainnya yaitu, tiba-tiba berteriak dan terjadi berulang kali. Serangan epilepsi ini sering kali dikira kerasukan atau diganggu makhluk halus dan juga dianggap gila.

“Pasien juga tidak sadar telah teriak-teriak sendiri. Sering dianggap gila dan akhirnya dibawa ke psikiater. Padahal dia epilepsi. Bisa salah diagnosis, salah pengobatan,” terang Fitri.

Ada juga penderita epilepsi yang tiba-tiba terjatuh dan juga merasa lemas. Misalnya, seseorang sedang minum segelas air, tiba-tiba tangannya lemas dan menjatuhkan gelas tersebut. Beberapa penderita epilepsi juga ada yang menyadari tangannya atau kakinya bergerak cepat, tapi tak bisa ia hentikan.

Epilepsi merupakan gangguan pada otak. Penyebabnya sejauh ini diketahui karena faktor genetik, gangguan perkembangan otak sebelum lahir atau saat persalinan. Penyakit yang dikenal dengan nama "ayan" atau "sawan" ini juga bisa disebabkan oleh rusaknya jaringan otak seperti, trauma kepala, pendarahan, tumor, infeksi otak, maupun infeksi selaput otak.

Pasien epilepsi dapat diberikan obat untuk mengontrol kejang atau tipe bangkitan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com