Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/02/2015, 19:00 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKATA, KOMPAS.com
– Orang yang sakit ginjal harus membatasi cairan dalam tubuh. Sebab, gangguan ginjal menyebabkan seseorang tidak membuang cairan secara normal. Kelebihan cairan justru dapat memperparah sakit ginjal.

“Harus dibatasi cairan, jangan sampai kelebihan cairan yang bisa menyebabkan pasien sesak napas dan bermasalah pada jantung,” ujar dokter spesialis penyakit dalam Dharmeizar saat ditemui di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (30/1/2015).

Ia menjelaskan, produksi urine pada seseorang yang sakit ginjal akan menjadi lebih sedikit dari biasanya. Asupan cairan pun harus diatur sesuai tingkat kerusakan ginjal agar tidak berlebih maupun kekurangan. Jangan terlalu banyak minum dan makan buah-buahan yang mengandung air.

“Pada orang yang sudah mengalami gangguan ginjal harus dilihat  produksi urinnya. Misalnya, hanya 200 cc dalam 24 jam, jangan minum air sampai 2 liter,” terang Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia ini.

Kerusakan ginjal sendiri bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Sering kali disebabkan oleh pola asupan gizi yang tidak seimbang yang tidak diimbangi dengan aktivitas fisik. Penyakit diabetes dan hipertensi yang tidak dikontrol juga bisa menyebabkan komplikasi pada ginjal.

Faktor sederhana kerusakan ginjal diawali dengan sering kurang minum dan sering menahan buang air kecil. Selain itu konsumsi obat-obatan kimia juga bisa menjadi peyebab kerusakan ginjal.

Untuk menghindari gangguan ginjal, utamakan selalu minum air putih, hindari minuman berakohol. Selain itu, lanjut Dharmeizar, konsumsilah makanan sehat dengan perbanyak sayur dan buah-buahan, serta konsumsi makanan rendah garam dan lemak. Kemudian, hindari stres, kontrol tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan konsumsi obat sesuai saran dokter.

Menerapkan pola hidup sehat seperti tidak merokok dan rutin olahraga minimal 150 menit dalam seminggu juga dapat menjaga ginjal tetap sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com