Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Pesawat Terlalu Lama dan Pengaruhnya pada Tubuh

Kompas.com - 02/02/2015, 07:20 WIB

KOMPAS.com -
Terbang tinggi di atas awan menuju destinasi impian kita memang menyenangkan. Tapi, untuk tubuh, terbang ribuan kaki atau melewati zona waktu adalah sesuatu yang bisa mengganggu.

Tekanan, kelembaban, kadar oksigen yang rendah, dan duduk di tempat yang sempit selama dalam penerbangan, bisa menyebabkan berbagai gangguan, mulai dari rasa pusing, kaki bengkak, kulit kering, bahkan bau mulut.

Ketahui apa saja pengaruh berada di pesawat terlalu lama dan apa yang bisa kita lakukan untuk meminimalkan efeknya.

- Bau mulut
Cukup banyak fungsi tubuh yang melambat selama kita sedang terbang sebagai akibat dari perubahan tekanan yang mengganggu metabolisme. Tubuh pun akan lebih memilih mengutamakan fungsi-fungsi lain yang lebih vital.

Kelenjar ludah juga terpengaruh sehingga memproduksi liur lebih sedikit. Ini berarti bakteri akan tumbuh lebih banyak di dalam mulut. Hal ini diperparah dengan konsumsi makanan mengandung gula selama di pesawat sehingga terciptalah bau mulut. Siasati dengan memilih makanan sehat dan minum cukup air. Anda juga bisa menyikat gigi setelah makan.

- Kaki bengkak
Salah satu risiko yang berbahaya adalah deep vein thrombosis (DVT) yang ditandai dengan kaki bengkak. DVT terjadi karena sirkulasi yang buruk akibat duduk terlalu lama dan dehidrasi sehingga terbentuk bekuan darah.

Bertambahnya usia akan memperbesar risiko DVT. Cegah terjadinya DVT dengan memperlancar sirkulasi darah dengan cara berjalan-jalan di kabin pesawat setiap satu jam. Anda juga bisa memakai stoking atau kaus kaki khusus yang akan memberi tekanan pada kaki bagian bawah.

- Pusing
Kabin dalam pesawat memiliki tekanan tinggi saat kita berada 7000 kaki di atas permukaan laut. Pengaruhnya pada tubuh hampir sama seperti saat kita berada di puncak gunung. Kadar oksigen yang sedikit akan menyebabkan kita merasa pusing, sakit kepala, dan seolah melayang.

Sayangnya tak banyak yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki kondisi ini. Hindari konsumsi alkohol karena bisa mengganggu metabolisme sel dan membuatnya tidak bisa menyerap oksigen secara efisien.

- Kulit kering
Kabin yang memiliki tekanan tinggi juga memiliki kelembaban yang rendah. Tempat ini juga sangat kering sehingga kelembaban dalam tubuh dengan cepat menguap. Bagian wajah, tangan, dan bagian kulit lain akan mulai terlihat kering dan kusam jika kita terbang berjam-jam.

Kondisi stres akan memperburuk karena terbentuknya hormon kortisol yang bisa merusak kemampuan kulit sebagai pelindung tubuh. Atasi dengan minum cukup air putih dan gunakan pelembab kulit.

- Sembelit
Duduk lama dan juga perubahan tekanan bisa membuat metabolisme tubuh melambat. Akibatnya adalah perut seolah bergas, sembelit, dan sakit perut. Siasati dengan tidak makan besar sebelum terbang. Berjalan-jalan di kabin setiap satu jam akan membantu. Jika perut terasa mulas, jangan tunda ke toilet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com