Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deteksi Kanker Serviks dengan IVA, Murah dan Tidak Sakit

Kompas.com - 04/02/2015, 14:26 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Memperingati Hari Kanker Sedunia yang jatuh pada hari ini, Kementerian Kesehatan menggelar tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)  gratis untuk para pegawainya. Tes IVA merupakan salah satu cara untuk deteksi dini penyakit kanker serviks atau kanker mulut rahim. Tes IVA diketahui tidak sakit dan dinilai efektif mendeteksi kanker serviks.

“Tidak sakit dan cuma sebentar. Saya baru pertama kali tes ini setelah menikah 10 tahun lalu,” ujar Rini seusai menjalani tes IVA gratis di Poliklinik Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (4/2/2015).

Rini mengaku selama ini tak pernah ada keluhan sakit. Setelah tes IVA, area genitalnya pun juga dibersihkan karena terlihat bercak seperti jerawat. Ia juga diberi obat untuk menghilangkan bercak seperti jerawat tersebut. “Kalau tidak dibersihkan khawatir akan berkembang menjadi kanker,” kata dia.

Tes IVA dilakukan hanya sekitar 3 sampai 8 menit. Dokter akan meneteskan asam astetat ke leher rahim. Perubahan warna akan menunjukkan ada atau tidaknya masalah pada leher rahim.

“Normal kalau tidak ada perubahan warna. Kalau berubah jadi warna putih berarti ada kelainan,” terang dokter Wini Hanafi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di sela-sela melayani tes IVA gratis.

Residen RSCM Ericko Ekaputra mengatakan, ada sekitar 350 pegawai Kemenkes yang telah mendaftar mengikuti tes IVA gratis ini. Sejumlah pegawai Kemenkes pun terlihat antre untuk menjalani tes IVA. Ada 8 dokter dari RSCM yang melayani tes IVA gratis ini.

Tes IVA sebaiknya rutin dilakukan satu tahun sekali setelah menikah. Tes IVA cukup murah jika dibanding sejumlah tes lain untuk deteksi kanker. Tes IVA dapat dilakukan di puskesmas dengan biaya maksimal Rp 25.000. Metode lain untuk deteksi kanker serviks yaitu, Pap Smear. Pemeriksaan dengan Pap Smear maksimal Rp 125.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com