Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehat dan Bahagia dengan Menjadi Fans Klub Olahraga

Kompas.com - 06/02/2015, 17:00 WIB

KOMPAS.com - Mungkin banyak di antara Anda yang suka sepak bola, menggemari satu atau dua klub olahraga luar negeri maupun dalam negeri. Selain sepak bola, olahraga populer seperti bola basket, baseball, hingga tenis juga memiliki fans fanatik.

Menjadi fans sebuah klub olahraga memang tidak ada salahnya. Bahkan, sebenarnya memiliki manfaat kesehatan bagi mental. Kekaguman terhadap tim olahraga seperti ini terkait dengan peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan dalam kehidupan sosial, serta penurunan tingkat kesepian dan keterasingan.

Mengacu pada buku "Sport Fans: The Psychology and Social Impact of Spectators" yang ditulis profesor psikologi olahraga asal Murray State University, Daniel Wann, ada beberapa cara untuk mendapatkan manfaat dari menjadi suporter setia.

"Fakta sederhananya, orang-orang mencari cara untuk mengidentifikasi dirinya dengan sesuatu, untuk merasakan kepemilikan dengan grup yang sepemikiran," ujar Wann.

Menurut Wann, ada satu sisi dari olah raga yang melampaui komunitas budaya lainnya. "Anda tidak tahu siapa yang akan memenangkan Super Bowl, serta siapa yang akan menang di tahun mendatang. Tetapi, jika Anda pergi menyaksikan film Star Wars terbaru dan menontonnya dua kali, saya yakin akhirnya akan sama."

Bila masih ada yang memandang sebelah mata para penggila klub olahraga, perlu diketahui segala aksi mereka sesungguhnya baik bagi kesehatan mental. Berikut keuntungan dari menggemari hingga menggilai klub olahraga bagi diri Anda.

1. Bertemu komunitas baru.
Memiliki rasa keterhubungan dan berafiliasi dengan sesuatu atau orang lain memiliki manfaat positif bagi kesejahteraan mental. Misalnya, menggunakan jersey klub favorit akan menimbulkan kebersamaan bagi para penggemarnya. Meskipun saat pertandingan Anda tak kenal dengan pendukung tim yang sama, tapi  akan timbul koneksi yang kuat dan merasa mereka adalah teman-teman Anda.

2. Meningkatkan kebahagiaan.
Jika Anda menonton pertandingan dengan orang lain, rasa kesepian akan hilang selama pertandingan berlangsung. Penelitian Wann menemukan bahwa ketika kita menjadi bagian dari suatu kelompok besar, hal itu akan memberikan efek positif dalam jangka panjang.

Faktanya, para penggila olahraga memiliki tingkat kesepian lebih rendah di saat atau pun di luar pertandingan. “Mereka punya koneksi yang kuat satu sama lain, dan mengurangi rasa kesepian dan keterasingan, bahkan saat tak menonton pertandingan.”

3. Melampaui batasan.
Menjadi penggemar klub olahraga juga dapat menjadi akar yang menghubungkan kita dengan orang lain melampaui berbagai batasan yang biasa membedakan orang secara umum. Hal ini terjadi secara lintas generasi.

“Banyak orang tua tidak tertarik kepada permainan komputer, dan banyak cucu mereka yang tidak mau mendengar kisah kakeknya bekerja di tambang batu bara. Namun, sebuah pertandingan olah raga memberikan pengalaman, bahasa, dan emosi yang sama pada lintas generasi. Ini tidak banyak terjadi di bidang lain dalam hidup,” kata Alan Pringle, pakar kesehatan jiwa.

4. Tempat yang aman.
Pringle menekankan, dalam suatu budaya ada orang-orang yang merasa harus menahan emosi dan ekspresi. Dalam lingkungan penggemar olahraga, mereka memberikan ruang untuk mengekspresikan sesuatu, sedih, tertawa, serta sikap kasih sayang.

5. Merasakan kesuksesan.
Menjadi penggemar olah raga akan mendapatkan pengalaman yang langka, yakni kesuksesan. Profesor psikologi dari Universitas Akron, Ronald F. Levant menjelaskan bahwa merasa menang adalah emosi yang berharga di masa sulit.

“Mengidentifikasi diri dengan tim olahraga favorit adalah cara untuk merasakan pengalaman sukses bagi pribadi Anda. Bahkan di kehidupan nyata, menjadi sukses itu sulit. Kita mengalami naik-turun dalam kehidupan. Banyak pula yang tidak berjalan sesuai keinginan kita, khususnya kondisi perekonomian,” ujarnya dalam artikel yang ia tulis pada tahun 2010.

Bagi para penggemar yang juga memainkan olahraga kesukaannya, perasaan sukses bahkan lebih penting. Di banyak tempat, olahraga bahkan menjadi wahana untuk perdamaian antar kelompok yang bertikai, menjadi terapi untuk orang yang depresi atau mengalami masalah ketergantungan. (Purwandini Sakti Pratiwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com