Penelitian ini dilakukan selam lebih dari 20 tahun. Namun, manfaat yang sama belum terlihat pada pria, wanita yang mengkonsumsi suplemen kurang dari tiga tahun atau siapa pun yang mengkonsumsi multivitamin tanpa kandungan mineral.
"Ini terlalu dini untuk mengetahui apakah penggunaan multivitamin mineral dari waktu ke waktu mampu mengurangi risiko kematian akibat kardiovaskular (atau masalah kesehatan lain serta penyebab kematian) pada wanita," Regan Bailey, yang memimpin penelitian.
Ia mengatakan, untuk mengetahuinya secara pasti harus membutuhkan pengujian klinis secara lanjut," katanya.
Menurut NIH, multivitamin mineral tercatat sebagai produk yang laris dibeli sebagai suplemen makanan dan lebih dari 40 persen untuk seluruh penjualan suplemen vitamin dan mineral. Lebih dari sepertiga orang Amerika mengkonsumsi, menghabiskan sekitar 5,5 milyar dollar setiap tahunnya.
Bailey mengatakan banyak perilaku kesehatan, seperti makan bergizi, berolahraga secara teratur dan tidak merokok yang secara jelas mampu mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian.
"Mengkonsumsi multivitamin mineral seharusnya tidak dijadikan sebagai pengganti bagi setiap perilaku kesehatan tersebut," katanya. "Dan hal tersebut tidak jelas apakah dengan mengkonsumsi multivitamin mineral yang ditambahkan ke gaya hidup sehat akan memberikan keuntungan bagi kesehatan." (Monica Erisanti)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.