Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Sumba Barat, 47 Persen Penduduk Buang Hajat di Tempat Terbuka

Kompas.com - 05/03/2015, 10:10 WIB
Dian Maharani

Penulis

 

SUMBA BARAT, KOMPAS.com – Sebanyak 21 sekolah dasar (SD) di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur akan dibangun sanitasi yang layak. Pembangunan sanitasi ini merupakan bagian dari Project Sunlight-Dukung Masa Depan Sehat oleh Unilever bekerjasama dengan Save The Children.

Program Manager of Health, Wellbeing, and Nutrition PT Unilever Indonesia, Waila Wisjnu mengatakan, Sumba Barat merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang belum memiliki sanitasi yang layak. Padahal, sanitasi merupakan bagian penting untuk kesehatan anak-anak. 
Project Sunlight-Dukung Masa Depan Sehat ini pun akan menjangkau 4.600 anak-anak SD di Sumba Barat.

“Kondisi sanitasi dapat memengaruhi edukasi. Anak bisa jadi sakit, akibatnya jarang ke sekolah. Sanitasi juga memengaruhi angka kelahiran, dan kematian,” kata Waila dalam kunjungannya di SD Masehi Wee Kabete, Kecamatan Loli, Sumba Barat, Rabu (4/3/2015).

Direktur Komunikasi dan Advokasi Save The Children Tatak Ujiyati mengatakan, banyak tantangan untuk mewujudkan sanitasi yang layak di Sumba Barat. Untuk itu, tak hanya sekedar membangun fasilitas sanitasi seperti toilet dan ketersediaan air bersih, Project Sunlight juga akan memberikan edukasi kepada anak-anak dan guru mengenai pentingnya sanitasi.

“Tak hanya dari kondisi geografisnya, pemahaman masyarakat tentang pentingnya sanitasi juga sangat minim. Jadi perlu edukasi dengan pesan kesehatan untuk mengubah perilaku masyarakat,” ujar Tatak.

Untuk diketahui, beradsarkan data tahun 2014, hanya 51 persen sekolah yang memiliki fasilitas jamban atau toilet dan baru 66 persen sekolah dasar yang memiliki akses air bersih.

Di Sumba Barat sendiri sebanyak 47,75 persen rumah tangga masih membuang air besar di tempat terbuka. Banyak yang tidak memiliki toilet sehingga membuang air besar sembarangan seperti di lading, kebun, sungai, hingga pantai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com