Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stimulasi Pijat Bayi, Membuat Bayi Ceria dan Tak Gampang Sakit

Kompas.com - 06/03/2015, 10:07 WIB
Dian Maharani

Penulis


KOMPAS.com
– Pijat bayi sering kali dilakukan untuk menyembuhkan bayi yang sakit. Padahal, pijat bayi dapat menjadi stimulus perkembangan bayi dan mencegah buah hati Anda sakit.

 “Dulu, pijat lebih ke pengobatan, bayi disentuh supaya sembuh. Sekarang tidak hanya pijat saja, tapi stimulasi pijat. Pijat tidak hanya sekedar mengurut. Pengertiannya sekarang lebih kepada stimualsi, memberikan rangsangan yang tepat sehingga memberikan efek yang baik,” ujar dokter spesialis anak I Gusti Ayu Trisna Windiani di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dokter yang mendalami stimulasi pijat bayi ini menjelaskan, stimulasi ini bukan dilakukan saat bayi sakit, melainkan saat dalam kondisi sehat. Stimulasi pijat adalah stimulasi multi sensori. Saat memijat, ajaklah bayi berbicara, gerakkan tangan dan kakiknya pelan-pelan

Menurut Trisna, stimulasi pijat bayi menyimpan segudang manfaat jika dilakukan dengan benar. Di antaranya, dapat memperbaiki sistem imun, sistem respirasi, dan sirkulasi.

“Penelitian saya kemarin pada bayi prematur, ternyata juga memperbaiki sistem imunya. Bayi tidak sakit dan tetap sehat,” kata Trisna.

Kemudian, stimulasi pijat yang diberikan secara rutin dapat membuat bayi lebih rileks, tidak rewel, dan bayi yang ceria karena tidak stres. Trisna menjelaskan, bahwa sentuhan langsung ke kulit bayi dapat merangsang saraf-saraf yang menghantarkan impuls ke otak.

Bayi yang diberikan stimulasi pijat, tidurnya juga lebih lelap. Menurut Trisna, hal ini terjadi karena meningkatnya hormon melatonin atau hormon tidur saat bayi diberi sentuhan. Stimulasi pijat bayi juga dapat meredakan kolik atau nangis berlebihan tanpa sebab yang jelas.

Trisna mengatakan, stimulasi pijat sebaiknya dilakukan sendiri oleh ibu. Sentuhan ibu dengan penuh kasih sayang dapat meningkatkan ikatan dengan bayi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com