Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/03/2015, 07:10 WIB
Kontributor Health, Diana Yunita Sari

Penulis


KOMPAS.com -
Kalau Anda tergolong orang yang lebih sering menyantap makan di luar rumah (baca: restoran atau kafe) harus mulai mengurangi kebiasaan tersebut. Selain lebih boros, sering makan di restoran bisa membuat angka timbangan terus naik.

Tetapi, kalau Anda tak bisa mengelakkan diri dari kebiasaan tersebut, ada sejumlah trik yang dapat dilakukan agar kalori yang diasup tidak berlebihan. 
 
Ajak teman yang sehat. Maksudnya, pilih teman yang sudah terbiasa menyantap makanan sehat. Sehingga Anda bisa 'ketularan' untuk memesan makanan yang sehat juga. Penelitian menunjukkan saat makan bersama teman, kita cenderung memesan makanan yang serupa.  
 
Cari tempat romantis. Mengatur suasana nampaknya juga banyak memberi arti saat berada di restoran seperti halnya di ruang tidur. Saat para periset dari University of Illinois, Urbana-Champaign mengganti cahaya fluorescent di restoran cepat saji dan lagu rock n’ roll dengan lampu pijar yang lebih lembut serta lagu jazz yang agak mellow, partisipan menyantap makanan 18 persen lebih esdikit. Mereka juga lebih pelan dan lebih menikmati makanan yang dihidangkan. 
 
Pilih meja dekat jendela. Menurut Brian Wansink, Ph.D, direktur dari Cornell University’s Food and Brand Lab serta penulis Slim by Design, ketika timnya membandingkan pesanan dan lokasi meja di 27 restoran, dijumpai para penyantap yang berada di dekat jendela 80 persen lebih cenderung untuk menyantap salad. Walau belum jelas, bisa jadi karena duduk dekat jendela terasa lebih berada di area publik.  
 
Jauh dari tempat duduk bar. Makan sembari menonton televisi sangat tidak dianjurkan oleh sejumlah ahli. Hal ini juga berlaku ketika menyantap makan di restoran. Ya memang tidak semua restoran menempatkan televisi, tetapi ada beberapa tempat makan yang meletakkan televisi di dalamnya. Biasanya, di sejumlah restoran, televisi ditempatkan di dekat bar. 

Menonton televisi di sela-sela waktu makan hanya akan menimbulkan gangguan. Gangguan tersebut, menurut studi di Inggris, membuat orang menyantap makanan lebih banyak. Tidak hanya pada saat itu, tetapi juga di hari lainnya. 

 
Dan bukan hanya itu saja godaan yang dijumpai bila duduk dekat bar. Periset dari Cornell menjumpai bahwa mereka yang duduk di meja dekat dengan bar, mengonsumsi minuman beralkohol tiga porsi lebih banyak daripada yang duduknya lebih jauh dari bar. 
 
Makan buah dulu. Ketika makan di restoran dengan konsep buffet atau prasmanan, dianjurkan untuk mengantri di tempat buah terlebih dulu. Menurut para peneliti, seperti dipublikasikan dalam Plos One, makanan pertama yang dipilih oleh seseorang akan memicu apa yang dipilihnya berikutnya. 
 
Dalam studi, mereka yang berada dalam kelompok yang memilih telur berkeju terlebih dulu, 76 persen menyantap makanan berkalori dibandingkan dengan 29 persen dari mereka yang memilih buah dulu. Mereka yang menyantap telur berkeju pertama kali juga lebih cenderung untuk mengambil bacon dan kentang. 
 
Pikirkan waktu untuk membakarnya. Studi tahun 2014 menunjukkan, mereka yang menyantap makanan di restoran lebih termotivasi memesan makanan sehat ketika kalori yang terdapat pada makanan tersebut diterjemahkan dalam jarak atau lamanya aktivitas fisik yang mesti dilakukan.

Memang terlihat agak ribet sih, tetapi ini jadi membuat Anda berpikir lebih jauh lagi saat menyantap makanan. Sebagai contoh, untuk setiap 100 kalori yang diasup, bisa disetarakan dengan joging sejauh 1,6 kilometer.

Jadi, lain kali Anda ingin menyantap burger dengan 600 kalori dan pizza 800 kalori, pikirkan tambahan jarak yang diperlukan untuk memangkas makanan yang disantap itu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com