Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/03/2015, 18:20 WIB

KOMPAS.com - Jika Anda ingin sehat, tidur cukup jangan diabaikan. Tapi tidur bukan perkara mudah bagi sebagian orang. Meski begitu, keluhan sulit tidur sebaiknya jangan diatasi dengan mengonsumsi obat tidur.

Selain obat tidur, saat ini juga banyak dibicarakan suplemen melatonin. Karena berlabel suplemen, seringkali orang menganggap aman suplemen melatonin ini.

Melatonin sebenarnya secara alami diproduksi tubuh untuk membantu kita tidur. Hormon ini juga disebut sebagai hormon gelap karena ia baru muncul di malam hari ketika paparan cahaya mulai redup.

Jika kita mengalami susah tidur, melatonin belum tentu bisa membantu. "Perlu dipahami melatonin bisa memicu ngantuk, tapi tidak akan mempertahankan tidur," kata Sanjeev Kothare, direktur program tidur pediatrik di NYU Langone Medical Center.

Berhati-hatilah mengonsumsi suplemen melatonin karena banyak yang mengandung dosis tinggi melebihi apa yang dokter rekomendasikan.

"Suplemen melatonin biasanya mengandung 3-10 miligram. Sementara tubuh kita biasanya sudah cukup dengan setengah miligram," kata Andrew Westwood, dokter spesialis tidur.

Efek dari konsumsi melatonin yang berlebihan menurut Westwood adalah menghilangkan sensitivitas resepstor di otak. Akibatnya kita tidak akan lagi responsif pada melatonin dosis rendah.

"Jadi jika Anda berhenti minum suplemen ini akibatnya susah tidur dan perlu lebih banyak lagi suplemen supaya bisa tidur," katanya.

Efek samping lainnya adalah sakit kepala, mimpi buruk, dan mengantuk di pagi hari.

Karena itu sebaiknya Anda berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat atau suplemen tidur. Dalam banyak kasus sebenarnya kita bisa melakukan perubahan kecil untuk memicu tidur. Misalnya saja mematikan lampu kamar, mematikan gadget beberapa jam sebelum tidur, serta membuat diri serelaks mungkin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com