Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/03/2015, 11:16 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis


KOMPAS.com - Dalam budaya masyarakat kita, menggoreng merupakan cara memasak yang sudah jadi bagian dari tradisi. Tapi, cara memasak seperti ini sebenarnya buruk bagi kesehatan. Siasati dengan pemilihan minyak goreng yang tepat.

Proses penggorengan ada dua macam, yakni tumis dan menggoreng dengan minyak banyak. Selama proses penggorengan, minyak akan terserap ke dalam makanan dan terjadi pelarutan sebagian dari komponen makanan ke minyak goreng.

Saat ini banyak orang yang beralih ke minyak zaitun (olive oil) karena dianggap lebih sehat jika dipakai untuk menggoreng. Padahal menurut Emilia Achmadi, ahli nutrisi, olive oil bersifat tidak stabil jika dipanaskan sehingga tidak cocok untuk menggoreng.

"Sudah beli mahal-mahal, tapi peruntukannya salah," kata Emilia dalam acara media edukasi yang diadakan oleh PT.Unilever Indonesia di Jakarta (13/3/15).

Ia menjelaskan, minyak zaitun dan juga extra virgin olive oil, lebih cocok jika dipakai untuk menumis, pasta, atau menjadi campuran salad.

Extra virgin olive oil memiliki titik asap 160, yang berarti sudah menghasilkan asap setelah dipanaskan sampai suhu 160 derajat.

"Asap yang banyak menunjukkan struktur kimianya sudah berubah. Efeknya bisa menyebabkan kegemukan dan juga bersifat karsinogenik," kata Emilia.

Untuk menggoreng, Emilia menyarankan memakai minyak kelapa sawit, minyak jagung, atau minyak kedelai. Sedangkan untuk menumis, sebaiknya gunakan minyak canola.

"Kalau saya selalu menyediakan 3 jenis minyak di rumah, jadi untuk menggoreng, menumis, atau salad, beda-beda minyaknya. Makanya untuk menghemat jangan selalu memasak dengan cara menggoreng," ujarnya.

Selain minyaknya, yang harus diperhatikan adalah suhu minyak. Suhu dalam proses penggorengan harus lebih tinggi dari titik didih air, tetapi tidak boleh terlalu tinggi. Kisaran yang normal adalah 163-196 derajat celcius, tergantung dari jenis makanan yang digoreng.

"Suhu minyak akan menentukan lemak yang terserap dalam makanan. Kalau menggoreng dalam suhu rendah lemak yang terserap akan lebih banyak. Jadi suhunya harus tepat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com